Ini Jenis Kamera yang Pas Banget untuk Belajar Fotografi

- Kamis, 5 Maret 2020 | 11:23 WIB
Ilustrasi orang baru belajar fotografi. (unsplash/Erik Mclean)
Ilustrasi orang baru belajar fotografi. (unsplash/Erik Mclean)

Teknologi yang berkembang dengan sangat cepat, sedikit banyaknya mempengaruhi aspek kehidupan seseorang. Misalnya saja dalam dunia lensa alias kamera.

Dulu, kehadiran kamera hanya digunakan untuk sekadar memotret momen-momen tertentu atau merekam sebuah peristiwa.

Namun kini, kamera menjadi bagian dari hobi banyak orang, terlebih kalangan milenial. Kamera seolah menjadi barang yang wajib dibawa ke manapun jejak langkah pergi, untuk mengambil setiap momen yang ada di depan mata.

-
Ilustrasi wanita memegang kamera DSLR. (unsplash/Hamann La)

Orang-orang bisa menggunakan kamera model apa saja untuk mengabadikan setiap momen yang ada. Namun, sebenarnya kamera manakah yang lebih bagus untuk fotografi atau videografi? Digital Single lens Reflex (DSLR) atau mirrorless?

Buat para pemula yang ingin mendalami fotografi dan videografi, kamera DSLR dinilai sangat tepat untuk mengabadikan setiap momen.

Senior Marketing Manager Datasrip Indonesia, distributor tunggal produk pencitraan digital Canon, Yase Defrisa Cory mengungkapkan bahwa kehadiran kamera saat ini terbilang sangat mudah dan membantu.

Tak seperti dulu, yang memakai kamera analog dan menunggu feeling tepat untuk mengambil gambar. Menurutnya, jika hendak belajar fotografi, sebaiknya memakai kamera DSLR.

-
Ilustrasi wanita mengambil foto dengan kamera DSLR. (Unpslash/Garry Mordor)

"Kalau belajar untuk motret itu baiknya pakai DSLR. Karena dapat mengasah feeling saat ingin menangkap gambar," ujar Yase Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

"Kita lihat kan fotografer yang sudah merasakan analog itu jago banget mengabadikan momen, karena feeling mereka sudah jalan dan mereka bisa membayangkan setting seperti apa dalam sebuah lokasi dan tempat," sambungnya.

Menurutnya, belajar fotografi menggunakan kamera DSLR juga bisa mengasah dan memperkuat feeling berkat sistem view finder yang masih optikal.

"Jadi, jika menggunakan kamera DSLR, mereka masih menggunakan optik bukan elektronik. Jadi apa yang ada di mata, itulah yang ada di lensa. Jadi kemungkinan ketika akan dijepret itu bisa gelap dan blur ketika mereka tidak mengerti menggunakannya," jelasnya.

Meskipun begitu, kehadiran kamera mirrorless yang ukurannya lebih kecil menjadi tantangan bagi kamera DSLR. Terlebih, kamera mirrorless memiliki kemampuan yang hampir sama dengan DSLR.

-
Ilustrasi wanita memakai kamera mirrrloess. (pexels/Matt Hardy)

"Fenomena mirrorless itu sebenarnya tren yah. Kita tidak bisa melawan tren. Sebagai contoh, dulu analog pindah ke digital. Pemain analog tidak mungkin beranjak ke digital yang cuma memiliki 0,8 pixel pada saat itu, tapi sekarang mereka (pemain analog) banyak yang pindah ke digital," ungkap Yase.

Namun, Yase yakin bahwa kamera DSLR tetap banyak diminati orang-orang, meskipun ada mirrorless.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X