Peneliti Ini Berhasil Ciptakan 'Tato Pintar', Bisa Memancarkan Cahaya!

- Minggu, 7 Maret 2021 | 15:27 WIB
Tampilan tato pintar. (photo/Dok. Independent via Barsotti - Italian Institute of Technology)
Tampilan tato pintar. (photo/Dok. Independent via Barsotti - Italian Institute of Technology)

Para ilmuwan telah menciptakan 'tato pintar' yang dapat diterapkan pada kulit dan kilau manusia. Tato ini mengandalkan teknologi pancaran cahaya yang sama ditemukan di segala hal mulai TV dan layar smartphone. 

Tetapi, mereka bisa diaplikasikan dengan cara yang sama seperti tato temporer, diletakkan di atas kertas dan kemudian dipindahkan ke kulit seseorang. Teknologi itu dapat digunakan untuk membuat kulit seorang atlet bersinar jika mereka perlu minum air. Tato itu juga dapat menyala sebagai peringatan jika seseorang terbuka sinar matahari. Mereka juga bisa diterapkan pada objek, seperti makanan yang dapat berikan sinyal saat telah melewati tanggal kadaluwarsa. 

Tetapi itu tidak hanya dibutuhkan untuk dipakai secara fungsional, dan tato yang bercahaya juga bisa digunakan untuk fashion. Melihat hal itu, peneliti dari University College London yaitu Franco Cacialli memberikan komentarnya.

“OLED yang dapat ditato yang kami tunjukkan untuk pertama kalinya dapat dibuat dalam skala besar dan sangat murah. Mereka dapat dikombinasikan dengan bentuk elektronik tato lainnya untuk penggunaan yang sangat luas,” ungkap Franco Cacialli. 

“Ini bisa jadi untuk fashion - misalnya, menyediakan tato bercahaya dan kuku yang memancarkan cahaya. Dalam olahraga, mereka dapat dikombinasikan dengan sensor keringat untuk menandakan dehidrasi. ", lanjutnya.

“Dalam perawatan kesehatan, mereka dapat memancarkan cahaya ketika ada perubahan kondisi pasien - atau, jika tato diubah ke arah kulit, mereka berpotensi dikombinasikan dengan terapi sensitif cahaya untuk menargetkan sel kanker, misalnya.", katanya.

“Studi bukti konsep kami adalah langkah pertama. Tantangan masa depan akan mencakup mengenkapsulasi OLED sebanyak mungkin untuk menghentikannya agar tidak cepat rusak melalui kontak dengan udara, serta mengintegrasikan perangkat dengan baterai atau superkapasitor. ” tutupnya. 

Meski demikian, ini bukan menjadi pertama kali para insinyur bangun teknologi baru ke dalam tato. Pernyataan ini diungkapkan oleh penulis senior dan seorang peneliti di Institut Italia Teknologi, Virgilio Mattoli.

"Di Institut Teknologi Italia, kami sebelumnya telah memelopori elektroda yang telah kami tato ke kulit orang yang dapat digunakan untuk melakukan tes diagnostik seperti elektrokardiogram," kata Virgilio Mattoli.

“Keuntungan dari teknologi ini adalah harganya yang murah, mudah diaplikasikan dan digunakan, serta mudah dicuci dengan sabun dan air.” lanjutnya. 

Studi baru melihat para peneliti membangun perangkat OLED dengan ketebalan hanya 2,3 mikrometer, kurang dari 400 milimeter atau sepertiga panjang sel darah. Ini terdiri dari polimer elektroluminesen, yang menyala ketika medan listrik diterapkan, yang kemudian ditempatkan pada lapisan isolasi dan kertas tato standar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X