Di Amerika Serikat, Kini Ransomware Bakal Ditangani Layaknya Terorisme

- Minggu, 6 Juni 2021 | 09:03 WIB
Ilustrasi seseorang sedang mengetik di keyboard (Ilustrasi/Unsplash/KeepCoding)
Ilustrasi seseorang sedang mengetik di keyboard (Ilustrasi/Unsplash/KeepCoding)

Saat ini serangan ransomware memang cukup banyak terjadi di Amerika Serikat. Serangan ini pun berdampak besar bagi perusahaan yang menjadi korban karena akan menyebabkan kerugian yang cukup besar.

Contohnya saja kasus ransomware yang menerpa perusahaan Colonial Pipeline yang akhirnya membuat jaringan pipa untuk distribusi minyak di AS menjadi terganggu karena mendapat serangan ransomware.

Alhasil kini Kementerian Hukum AS telah mengatakan bahwa kini pihaknya bakal serius dalam menangani serangan ransomware dan bakal disetarakan dengan serangan terorisme.

"Ini adalah proses khusus agar kami bisa memastikan dan memantau kasus ransomware dan mengetahui pelaku dan menyelidiki jaringannya," ucap John Carlin selaku principle associate deputy attorney general dari Kementerian Hukum AS, dikutip dari Reuters.

Instruksi tersebut pun diketahui telah dikirimkan ke seluruh kantor penegak hukum di AS sehingga nanti semua informasi terkait masalah ransomware juga bakal dikoordinasikan ke sentral.

Sekedar informasi, serangan ransomware yang menimpa perusahaan Colonial Pipeline sendiri disebut dilakukan oleh kelompok hacker bernama DarkSide yang saat ini dikenal dengan kelompok yang sudah melakukan serangan ransomware berkali-kali.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X