Juara Dunia Tinju Putri Serukan Ingin Perempuan Juga Bertarung 12 Ronde

- Kamis, 25 Februari 2021 | 09:51 WIB
Claressa Shields. (Instagram/@claressashields)
Claressa Shields. (Instagram/@claressashields)

Juara dunia tinju kelas menengah bernama Claressa Shields menyerukan supaya pertarungan tinju putri tingkat dunia diadakan dalam jumlah ronde yang sama dengan putra. Adapun alasannya karena aturan yang saat ini ada membuat ada anggapan petinju putri mesti dibayar lebih rendah dari putra.

Diketahui, selama ini pertarungan tinju tingkat dunia diadakan selama 10 ronde yang setiap rondenya berlangsung dua menit, sedangkan putra berlangsung 12 ronde yang setiap rondenya tiga menit.

Shields yang pada 5 Maret nanti akan berusaha menjadi petinju yang memegang empat sabuk juara dunia dari dua kelas berbeda itu, mengatakan bahwa kini saatnya untuk memikirkan ulang mengenai jumlah ronde untuk putri itu.

"Saya kira hal terbesar dalam tinju putri adalah orang bilang perempuan mestinya jangan dibayar sama, karena mereka kan tidak bertarung dalam lama waktu yang sama," kata Shields kepada Reuters TV.

"Tetapi, saya harap semakin banyak orang yang menyadari bahwa kami tidak menerapkan aturan seperti pada putra. Oleh karena itu, putra mesti mengubah aturan itu kepada mana setiap juara dunia tinju bisa bertarung tiga menit, 12 ronde," katanya lagi.

Selain itu, Shields mengatakan bahwa aturan yang saat ini berlaku membuat pertarungan tinju putri tidak terlalu banyak diwarnai KO (knock out), karena putri tak punya waktu banyak untuk menang KO.

Shields menjuarai kelas menengah super WBC dalam pertarungan keempatnya, sebelum menyatukan gelar juara kelas ringan versi WBC, WBA, IBF dan WBO.

Apabila dirinya berhasil mengalahkan juara dunia kelas ringan IBF dan WBA Marie Eve Dicaire dari Kanada, di Dort Federal Event Centre di Flint, Michigan, maka petinju putri berusia 25 tahun itu akan menyatukan lima versi gelar.

Lebih lanjut, Shields juga mengaktakan tak ingin petinju putri menggunakan pelindung muka.

WBC mengatakan berdasarkan penelitian ilmiah, petinju putri punya kemungkinanle terkena gegar otak yang lebih besar ketimbang putra, sehingga waktu bertarung mereka dibuat tidak sama dengan putra.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X