Terkait Kompetisi dengan Penonton, Menpora Tak Mau Gegabah Beri Rekomendasi

- Selasa, 13 April 2021 | 10:22 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke tiang gawang sebelum pertandingan Piala Menpora di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/3/2021). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke tiang gawang sebelum pertandingan Piala Menpora di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/3/2021). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan bahwa dirinya tidak mau gegabah dalam memberikan rekomendasi kompetisi olahraga yang menghadirkan penonton meski dalam jumlah terbatas.

Hal tersebut disampaikan Zainudin menanggapi wacana yang belakangan muncul soal kemungkinan ajang olahraga dapat dihadiri penonton sejumlah 20-30 persen dari kapasitas stadion.

"Sampai saat ini kami belum (memberikan rekomendasi) karena kami belum diskusikan. Saya tidak mau gegabah karena sekarang ini pelaksanaan kegiatan Piala Menpora alhamdulillah sampai sekarang sudah memasuki semifinal, prokesnya terjaga," kata Zainudin saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin (12/04), seperti dilansir Antara.

Diketahui bahwa sejauh ini hanya ada dua kompetisi olahraga besar Tanah Air yang sudah mulai bergulir, yakni Piala Menpora dan Liga Bola Basket Indonesia (IBL). Kedua kegiatan itu  sampai saat ini digelar tanpa penonton.

Zainudin menuturkan bahwa yang terpenting saat ini adalah bagaimana setiap kompetisi olahraga Tanah Air bisa tetap terselenggara tanpa adanya kasus positif COVID-19 di antara para pesertanya.

Sementara itu Kasubbid Tracing Satgas COVID-19 Koesmedi Priharto menjelaskan bahwa memutar kompetisi dengan menghadirkan penonton ke stadion terlalu berisiko.

Ia mengatakan bahwa keberadaan COVID-19 masih mengkhawatirkan, termasuk mutasi virusnya yang bisa membuat beberapa negara yang tadinya kurva penularannya menurun malah naik lagi

"Virus ini cukup ganas, menyebabkan banyak kematian dan penularan, biaya yang sudah dikeluarkan juga tidak sedikit,” kata Koesmedi.

“Kami mengimbau tetap patuh protokol kesehatan. Kami tahu ada beberapa olahraga yang suporternya sukar untuk dikendalikan, tetapi ada juga mereka-mereka yang mudah dikendalikan," tambah dia.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X