Sejarah Sudirman Cup, Lahir di Indonesia Tapi Hanya Sekali Direngkuh Ibu Pertiwi

- Senin, 27 September 2021 | 13:55 WIB
Piala Sudirman Cup (Antara)
Piala Sudirman Cup (Antara)

Atlet bulu tangkis Indonesia saat ini sedang berjuang di Sudirman Cup atau Piala Sudirman 2021 yang dimulai pada Minggu (26/9/2021) hingga Minggu (3/10/2021).

Nah, supaya makin seru mendukung timnas Indonesia di Sudirman Cup 2021, yuk kita ketahui dulu sejarah dari salah satu turnamen bulu tangkis bergengsi ini.

Sudirman Cup lahir di Indonesia dan digagas oleh mantan pemain bulu tangkis Indonesia sekaligus pendiri PBSI, Dick Sudirman.

Dick Sudirman punya jasa besar dalam sejarah bulu tangkis dunia. Dia berhasil menyatukan dua organisasi bulu tangkis dunia yang terpecah.

Di tahun 1978, ada dua organisasi bulu tangkis yaitu IBF (International Badminton Federation, nama awal BWF) dan World Badminton Federation (WBF). Dualisme ini membuat keikutsertaan bulu tangkis dalam Olimpiade terancam.

Dick Sudirman pun turun tangan melakukan mediasi terhadap dua pemimpin federasi tersebut di Bandung, 28 Mei 1979. Rekonsiliasi pun dimulai dan akhirnya 2 tahun kemudian federasi ini berdamai dan bersatu.

-
Dick Sudirman (Istimewa)

Setelah Dick Sudirman meninggal pada 10 Juni 1986, Wakil Presiden PBSI kala itu, Suharso Suhandinata meminta federasi bulu tangkis dunia mengingat jasa Sudirman.

Usulan itu akhirnya diterima pada tahun 1988 dan nama Dick Sudirman diabadikan menjadi Sudirman Cup. Sudirman Cup digelar pertama kali pada tahun 1989 di Istora Senayan Jakarta, Indonesia dan diikuti 28 tim peserta.

Sementara itu, Piala Sudirman yang memiliki tinggi 80 cm dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB dan terdiri dari lima anggota.

Piala ini kemudian dikerjakan oleh PT Masterix Bandung dengan biaya sekitar US$15 ribu (sekitar Rp27 juta menurut kurs kala itu).

Indonesia pun menjadi juara pertama Sudirman Cup usai mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2. Sayangnya, itulah satu-satunya piala Sudirman yang berhasil dimenangkan oleh Indonesia.

Sudirman Cup berikutnya berkali-kali pindah tangan antara China dan Korea Selatan. China menjadi penguasa dengan 11 kali menjadi juara, sementara Korea Selatan menang 4 kali.

Sepanjang sejarah, hanya enam negara yang berhasil mencapai semifinal Sudirman Cup, yaitu Indonesia, Korea Selatan, Inggris, Malaysia, China, dan Denmark.

Oleh karena itu, ganda putra rangking satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo  sangat termotivasi untuk membawa pulang Piala Sudirman kembali ke Indonesia.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X