Seorang pemain bola voli Serbia telah diskors setelah dia tertangkap kamera membuat gerakan rasis selama pertandingan melawan Thailand, pada 1 Juli lalu.
Sanja Djurdjevic diskors selama 2 pertandingan setelah aksinya menyipitkan mata dengan jari-jarinya selama pertandingan melawan tim Asia Tenggara itu.
?????? Sanja Djurdjevic ???????????????????????????????????????????????? Recist ?? ?????????????????????????????????? ????????????????????????????????? ?????????????????… ?????????????????????????????????????? ??????? ??????????????????????????????????????????????? ????? ???? pic.twitter.com/85lh4Rjsfa
— ??? ???????????? ???????????????????????? (@5h4k3) June 1, 2021
Dia juga didenda 15.800 pounds (sekitar Rp 300 juta) di mana uang itu akan disumbangkan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) ke badan amal anti-diskriminasi atau program pendidikan tentang kepekaan budaya.
Atas perbuatannya tersebut, Djurdjevic menyatakan permohonan maaf di akun media sosial Instagram-nya yang telah dinonaktifkan.
"Saya menyadari kesalahan saya dan saya segera, setelah pertandingan, meminta maaf kepada seluruh tim Thailand," katanya dikutip dari Daily Mail, Sabtu (12/6/2021).
"Saya hanya ingin menyapa rekan satu tim saya dengan pesan. Sekarang, kami akan mulai bermain bertahan seperti mereka, saya tidak bermaksud untuk tidak menghormati siapa pun."
Sementara itu, Federasi Bola Voli Serbia juga meminta maaf atas insiden tersebut dan menyebutnya sebagai 'kesalahpahaman sederhana' dan meminta penggemar untuk tidak memperkeruh suasana.
Namun, sebuah petisi yang menyerukan federasi untuk mendisiplinkan pemain, telah mengumpulkan lebih dari 5.200 tanda tangan online pada Kamis pagi.
Dalam petisi, banyak yang berpendapat Djurdjevic harus mendapat sanksi yang lebih tegas atas sikap rasis karena meminta maaf tidak cukup.