Petembak Korea Selatan Minta Maaf usai Sebut Peraih Medali Emas asal Iran sebagai Teroris

- Minggu, 1 Agustus 2021 | 16:16 WIB
Petembak Korea Selatan. (Istimewa) / Petembak asal Iran. (REUTERS/Ann Wang)
Petembak Korea Selatan. (Istimewa) / Petembak asal Iran. (REUTERS/Ann Wang)

Petembak asal Korea Selatan Jin Jong Oh akhirnya menyampaikan permintaan maafnya setelah menyebut Javad Foroughi sebagai teroris. Atlet asal Iran itu sebelumnya berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Dia berhasil mengalahkan Damir Mikec dari Serbia yang mendapat perak dan Wei Pang dari China yang akhirnya meraih perunggu. Penampilannya yang cemerlang membuat Javad menuai pujian. Namun, keberhasilan Javad justru mendapat reaksi berbeda dari petembak legenda Jin Jong Oh.

Javad justru digugat oleh Jin dan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Iran. Javad disebu teroris karena pernah menjadi anggota Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC), yang dilabeli sebagai teroris pada 2019 oleh Amerika Serikat.

Jin bahkan menyebut bahwa pencapaian Javad adalah hal yang absurd dan konyol. Sementara itu, organisasi HAM di Iran, United for Navid meminta agar medali emas yang diraih Javad ditarik kembali.

"Bagaimana bisa seorang teroris jadi pemenang pertama? Itu adalah hal paling absurd dan konyol," kata Jin beberapa waktu lalu ketika Javad keluar jadi peraih medali emas.

Terkait pernyataan kontroversial Jin, Kedutaan Besar Iran di Korea Selatan pun membela Javad.

"Revolutionary Guard Corps itu pilar militer resmi dari Republik Islam Iran, yang melindungi negara dan rakyatnya dan memainkan peran penting dalam membangun keamanan di Timur Tengah," demikian pernyataan Kedutaan Besar Iran di Korsel.

Setelah, Jin pun kemudian menyusul minta maaf atas ucapannya yang kontroversial.

"Saya meminta maaf karena menyebabkan kontroversi dengan komentar yang tidak pantas selama wawancara dengan media ketika saya kembali ke Bandara Internasional Incheon," ucap Jin Jong Oh.

Diketahui, Iran memang menerapkan wajib militer bagi warga negaranya yang merupakan pria dewasa selama 2 tahun. Mereka biasanya akan bergabung di Republican Army atau IRGC. Saat ini, Javad sendiri bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit di Taheran, Iran.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X