Ganda putri nasional Greysia Polii/Apriyani Rahayu menceritakan raihan medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 adalah hal di luar nalar. Sejak awal, mereka tak menargetkan podium tertinggi pada ajang olahraga akbar dunia itu.
"Kami memang targetnya hanya dapat medali, tapi tidak menyangka justru dapat emas. Ini yang menurut kami (atlet) dan pelatih sebagai suatu hal yang di luar nalar," kata Greysia, Jumat (6/8), dikutip dari Antara.
Tak berbeda dengan rekannya, Apriyani juga tak menyangka bisa meraih medali tersebut karena sejak awal dia hanya fokus menjalani setiap pertandingan sebaik mungkin.
"Tidak menyangka, karena dari awal kami tidak memikirkan dapat medali atau tidak. Memang awalnya target medali, tapi emas bukan hal yang kami duga sebelumnya," kata Apriyani.
Bagi ganda putri peringkat enam dunia itu, keikutsertaan mereka dalam Olimpiade hanya bermodalkan fokus dan menikmati setiap pertandingan dan tak ingin dibayangi oleh 'tugas negara' untuk meraih medali emas.
"Sebelum tanding saya hanya pikirkan jaga fokus dan pikiran, karena pasti akan pengaruh di lapangan. Saya hanya siapkan itu (fokus) saja, tidak mau memikirkan hal lain. Kalau (berpikir) terlalu jauh bisa ganggu pikiran," ujar Apriyani.
Seperti diketahui, Greysia/Apriyani mengamankan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada final 2 Agustus lalu dengan perolehan skor 21-19, 21-15.
Kemenangan itu mencatatkan sejarah baru bagi dunia bulu tangkis nasional karena untuk pertama kalinya Indonesia meraih medali emas Olimpiade dari sektor ganda putri. Indonesia pun sukses mengoleksi seluruh medali emas dari semua sektor bulu tangkis sejak cabang olahraga ini dipertandingkan pertama kali di Olimpiade Barcelona pada 1992.
