Mario Gotze perlahan-lahan mulai membangun kembali karirnya di PSV Eindhoven dan mengakui performanya telah menurun.
Gotze mulai bersinar pada usia 22 tahun setelah membawa Jerman meraih kejayaan Piala Dunia di final 2014 menaklukkan Argentina.
Gol kemenangan di Brazil itu terjadi di akhir musim penuh pertamanya berkostum Bayern Munich, yang mengontrak penyerang itu usai memenangkan gelar Bundesliga berturut-turut bersama Borussia Dortmund.
Namun, dalam 6 tahun berikutnya karirnya anjlok. Performanya menurun di Bayern dan bergabung kembali dengan Dortmund.
Meski menjadi andalan Dortmund, dia tidak bisa kembali ke performa terbaiknya dan keluar dari sepak bola Jerman pada musim panas 2020 untuk bergabung dengan PSV.
Pemenang Piala Dunia itu mengatakan dia kini menghadapi tekanan yang lebih baik daripada sebelumnya dalam karirnya dan perlahan bekerja bangkit kembali.
"Dari luar, pasti ada banyak media dan tekanan, tetapi satu-satunya hal yang penting adalah pandangan saya, pandangan saya sendiri dan bagaimana saya memandang diri saya sendiri dan perkembangan saya," kata Gotze kepada ESPN.
“Mungkin saya terlalu menekan diri sendiri, dan itulah satu-satunya hal yang lebih penting daripada apa yang diharapkan atau dikatakan orang lain karena pada akhirnya, ini semua tentang diri Anda, dan cara Anda memandang diri sendiri.”
Selama beberapa tahun terakhir, Gotze telah kehilangan waktu bermain reguler karena cedera dan juga penurunan performa, tapi kini dia mulai merumput secara konsisten.
"Jika saya melihat kembali tahun lalu, itu penting bagi saya untuk bermain," kata Gotze.
"Tujuan pribadi saya adalah untuk bermain, memiliki dampak yang besar dan kami melihat bagaimana kelanjutannya. Cobalah untuk tetap bertahan pada saat ini, nikmati dan coba yang terbaik."
