Singgung Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, AA Gym Bilang: Dusta Akan Menyesatkan Masyarakat

- Selasa, 8 Desember 2020 | 16:34 WIB
Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau AA Gym. (ANTARA)
Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau AA Gym. (ANTARA)

Terkait kasus penembakan yang dilakukan aparat kepolisian hingga hilangnya nyawa 6 anggota laskar Front pembela Islam (FPI) Ustaz Abdullah Gymnastiar atau AA Gym angkat bicara, meminta semua pihak untuk menahan diri.

"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, musibah 6 meninggal anak bangsa disertai kesimpangsiuran informasi. Penjelasan yang berbeda dari pihak kepolisian maupun dari FPI. Dan ini sangat-sangat membingungkan masyaraka juga mencemaskan," kata AA Gym dalam akun Instagram Yusuf Mansur seperti yang dikutip INDOZONE, Selasa (8/12/2020).

Untuk itu AA Gym menghimbau kepada siapapun supaya menahan diri dari tindakan kekerasan, pasalnya tindakan kekerasan pasti menimbulkan masalah baru.

"Hindari menyebarkan informasi  penjelasan yang salah karena itu kedustaan yang akan sangat menyesatkan masyarakat," ungkapnya.

Dia juga berpesan semoga akan ada lembaga independen yang dipercaya oleh seluruh masyarakat untuk bisa mengungkap tabir misteri penembakan yang dilakukan terhdap 6 pengikut Habib Rizieq Shihab agar semua bisa terungkap.

"Semoga akan ada lembaga independen yang bisa dipercaya seluruh masyarkaat untuk bisa mengungkap semua ini dengan sejelas-jelasnya se-transparan mungkin, sehingga kebenaran itu nyata dan keadilan itu terbukti," ujar AA Gym.

Karena katanya, hanya dengan mengungkap kebenaran supaya masyarakat bisa bertindak dengan tepat.

"Kita perbanyak doa karena yakin Allah menyaksikan segala-galanya, dan Allah yang maha tahu yang sesungguhnya," sebutnya.

AA Gym juga berharap kejadian itu tidak terulang kembali dan agar bagnsa kita benar-benar tegak dalam kebenaran dan keadilan. 

"Karena hanya itulah yang akan membuat bangsa ini bermartabat dan berkah," pungkasnya.

Muhammadiyah desak Jokowi bentuk tim independen

Pengurus Pusat Muhammadiyah mendesak Presiden Joko Widodo membentuk tim independen untuk mengusut tuntas kasus penembakan yang menyebabkan kematian enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI).

"Kami mendesak tidak hanya diambil sikap yang minimalis atau formalistik, tetapi dibentuk tim independen," kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Busyro Muqoddas dalam acara jumpa pers virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, tim independen tersebut mencakup perwakilan dari organisasi seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, perwakilan masyarakat, dan perwakilan ahli.

"Termasuk dalam tim independen itu ada Ikatan Dokter Indonesia," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X