Usulan Ernest Prakasa Soal Vaksin Corona: Orang yang Tak Percaya, Jadi Prioritas Terakhir

- Kamis, 10 Desember 2020 | 10:03 WIB
Kiri: Ernest Prkasa. (Instagram/@ernestprakasa). Kanan: Vaksin Sinovac (REUTERS/Thomas Peter)
Kiri: Ernest Prkasa. (Instagram/@ernestprakasa). Kanan: Vaksin Sinovac (REUTERS/Thomas Peter)

Beberapa waktu lalu, pemerintah telah menerima sejumlah 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diuji secara klinis di Kota Bandung sejak Agustus lalu.

Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan penanganan pandemi di Indonesia.

"Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin pencegah Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu," ujar Jokowi pada Minggu (6/12/2020) sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Akan Diprioritaskan Untuk Tenaga Medis

Pemerintah juga tengah mengupayakan agar pada awal Januari 2021 mendatang, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya bisa didatangkan. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah kabar gembira bagi masyarakat.

Kedatangan vaksin ini pun mendapatkan beragam reaksi dari warga Indonesia, salah satunya komika Ernest Prakasa.

Ernest dalam cuitan di akun Twitter-nya, berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena vaksin Covid-19 sudah hadir di Indonesia.

Suami dari Meira Anastasia ini pun berharap kehadiran vaksin itu semakin banyak dan bisa segera didistribusikan.

"Pak @jokowi, terimakasih karena vaksin sudah hadir. Semoga semakin banyak & bisa segera didistribusikan," cuit Ernest di Twitter seperti yang dilihat INDOZONE.

Lewat cuitan itu juga, Ernest mengajukan usulan mengingat jumlah vaksin Covid-19 yang jumlahnya terbatas. Kata Ernest, orang yang punya jejak digital tak percaya dengan Covid-19, dijadikan prioritas terakhir saja.

"Mengingat jumlahnya sangat terbatas, saya usul orang-orang yang memiliki jejak digital bahwa mereka tidak percaya COVID-19 ya dijadikan prioritas terakhir saja," sambungnya.

Sontak saja, cuitan Ernest ini mendapatkan beragam komentar netizen. Sejumlah netizen mengaku tak mempermasalahkan bila jadi prioritas terakhir, karena ingin melihat efek dari vaksin ini terlebih dahulu.

"Saya pribadi ga vaksin atau prioritas terakhir gpp, pengen tau dulu effect sinovac ini bekerja di prioritas pertama ," komentar @santychan_.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X