Kasus Jual Beli Jabatan Bupati Nganjuk, Makin Tinggi Jabatan Harga Makin Mahal

- Rabu, 12 Mei 2021 | 11:47 WIB
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat telah ditetapkan sebagai tersangka kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Dia ditangkap dalam OTT penyidik KPK bekerjasama dengan Bareskrim Polri. Penyidik KPK-Polri kemudian menyita uang sebesar Rp 647,9 juta dari brankas di rumah Novi.

Selain Novi, enam orang lain juga ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Camat Pace Dupriono, Camat Tanjungnaom Plt Camat Sukomoro Edie Srijato, dan Camat Berbek Haryanto.

Lalu Camat Loceret Bambang Subagio, mantan Camat Sukomoro Tri Basuki Widodo, dan Ajudan Bupati Ngajuk M Izza Muhtadin.

"Bupati Nganjuk NRH, ini telah menerima hadiah atau janji terhadap pengisian jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (11/5/2021).

Saat ini, para tersangka telah ditahan di Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih dalam. Hasil pemeriksaan sementara mengungkap Bupati Nganjuk Novi mematok harga bervariasi saat menjual jabatan.

Semakin tinggi jabatannya, maka semakin tinggi harga yang dipatok. Harga jabatan tersebut mulai dari Rp2 juta hingga Rp50 juta. Jabatan paling kecil adalah Rp2 juta untuk kepala desa.

"Jadi untuk setorannya bervariasi ya, karena juga ada dari desa yang dia kumpulkan. Kalau jadi kepala desa ada yang Rp 2 juta dan juga ada dikumpulkan naik ke atas desa ke kecamatan. Juga ada yang Rp 15 juta juga ada, 50 juta juga ada," ungkap Argo.

Uang hasil jual-beli jabatan itu kemudian diberikan kepada Bupati Nganjuk lewat ajudannya yang bernama M Izza Muhtadin. Penyidik masih mendalami soal tarif jual-beli jabatan ini dan penggunaan uangnya, apakah mengalir ke partai politik atau petinggi.

"Jadi ini sedang kita dalami dari pemeriksaan Bupati ke tersangka lain, ini sudah berapa lama berlangsung, ini sedang kita dalami," paparnya.

"Nanti pasti akan kita perdalam akan kita tanyakan secara mendetail. Terima uang, uang dibelikan apa, uang dikirim ke mana, atau uang dibuat apa," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X