Keren! Nenek Asal Jepang Ini Jadi Instruktur Kebugaran Gym Meski Sudah Berusia 90 Tahun

- Selasa, 15 Juni 2021 | 09:26 WIB
Jadi instruktur kebugaran meski sudah berusia 90 tahun. (Facebook/Women of a Certain Age)
Jadi instruktur kebugaran meski sudah berusia 90 tahun. (Facebook/Women of a Certain Age)

Biasanya orang yang berusia 90 tahun hampir tidak bisa berjalan dan tidak dapat melakukan banyak aktivitas seperti yang dilakukan saat masih muda.

Tapi berbeda dengan Takishima Mika yang berusia 90 tahun yang rutin melakukan rutinitas kebugaran harian bahkan dia bekerja sebagai instruktur kebugaran di gym.

Bagi Takishima Mika, alias Takimika umur hanyalah angka yang tidak pernah menghentikannya untuk melakukan berbagai hal. Ia bahkan lebih aktif dibanding dengan remaja 20-an.

Pensiunan 90 tahun itu merupakan instruktur kebugaran tertua di Jepang dan telah menjadi selebriti di negara Asia, baik karena bentuk fisiknya yang sangat baik dan sikap positifnya serta senyumannya yang menular.

Tapi kenyataannya Takimika tidak selalu seperti itu, karena transformasinya dimulai di akhir kehidupan, ketika dia sudah berusia 60-an.

Ketika Takishima Mika menganggap dirinya gemuk dan tidak tertarik pada olahraga apa pun, komentar suaminya tentang berat badannya, ketika dia berusia 65 tahun telah mengubah segalanya.

Sebagai ibu rumah tangga penuh waktu, Takimika bahkan tidak pernah mempertimbangkan untuk pergi ke gym, tetapi komentar suaminya membuatnya melakukan hal itu.

Setelah dia berhasil menurunkan berat badannya, ia mulai mencintai kebugaran. Dan saat usianya 87 tahun dia menjadi instruktur kebugaran, setelah dipaksa oleh pelatihnya sendiri.

Meski Takimika hanya bisa mengadakan kelas kebugaran di gym seminggu sekali, karena pandemi Covid-19, ia memastikan untuk tetap bugar dengan tetap berpegang pada jadwal latihan dan pola makan seperti biasa.

Wanita 90 tahun itu, biasanya tidur sekitar pukul 11 malam dan bangun pukul 3 pagi, ia hanya tidur selama 4 jam.

Bangun tidur dia berjalan sejauh 4 kilometer, diikuti dengan jogging sepanjang 3 kilometer, dan berjalan mundur sejauh 1 kilometer. Dia kemudian sarapan sehat dan seimbang, kemudian melakukan pekerjaan rumah tangga dan peregangan ringan, dan mungkin menonton TV, tidak lupa menjaga punggungnya tetap lurus dan perut ditarik ke dalam.

Ia selalu makan siang ringan, karena dia cenderung mengantuk jika dia makan berlebihan, diikuti dengan sesi latihan yang intens. Di malam hari, dia makan malam yang lezat, dipasangkan dengan segelas anggur. Hingga menjelang tidur, Takimika akan berlatih senam kebugaran yang diberikan oleh instrukturnya sendiri, berlatih di depan komputer dan mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya.

Kisahnya ini telah menyentuh banyak orang lanjut usia di Jepang, lebih dari 80.000 di antaranya berusia seratus tahun, dan beberapa telah terinspirasi untuk berolahraga untuk meningkatkan kesehatan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X