Viral Petugas Damkar Kota Depok Ungkap Borok Tempatnya Kerja, Sandi: Banyak Digelapkan

- Rabu, 14 April 2021 | 15:41 WIB
Petugas damkar Depok demo pajangkan poster. (Istimewa)
Petugas damkar Depok demo pajangkan poster. (Istimewa)

Seorang petugas Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok melakukan aksi demo mekritik tempatnya bekerja dinilai cukup berani. Aksinya itu kemudian jadi viral di medsos.

Tak tanggung-tanggung, Sandi (25) petugas pemadam kebakaran mengungkap borok di tempatnya bekerja dinilai ada penyelewengan dana.

Aksi demonya itu disampaikan dalam sebuah poster ditujukan kepada Kemendagri dan Presiden Jokowi.

Isi tulisan dalam poster yang pertama adalah “Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 100 persen, banyak digelapkan”.

Sementara poster kedua bertuliskan “Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok”.

Menurut Sandi apa yang dilakukannya guna memperjuangkan hak yang harusnya dia dan teman-temannya peroleh.

"Apa yang saya lakukan ini untuk memperjuangkan hak dan kenyataan fakta di lapangan," ujarnya dengan wartawan saat dikonfirmasi, Rabu (14/04/2021).

Dugaan korupsi yang disampaikan Sandi, bukan tanpa alasan. Pasalnya banyak peralatan damkar yang mereka pakai selama ini tidak sesuai dengan standar keamanan.

Dia menilai banyak peralatan tidak sesuai spesifikasi seperti ada peralatan selang yang katanya bernilai jutaan rupiah, namun setelah dipakai beberapa tekanan sudah rusak.

Tidak hanya itu, banyak hak-hak pekerja yang dipotong, padahal harusnya itu diterima bersih.

Seperti saat disuruh tanda tangan honor menyemprotan diseinfektan Rp 1,8 juta, namun yang diterima cuma setengahnya Rp 850 ribu. Padahal itu sudah ditanda tangani.

Lalu Sandi juga membebarkan beberapa hal masalah yang ada di dalam kesatuannya menyebutkan honor untuk petugas yang non Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti dirinya kerap dipotong dengan alasan untuk membayar iuran BPJS.

Adapun honor yang semestinya diterima setiap bulan yakni Rp3,4 juta, tapi dipotong Rp 200 ribu. Alasannya potongan itu untuk iuran BPJS, padahal katanya iuran BPJS pemerintah sudah ada anggarannya.

Sementara itu Leo Komandan Regu DPKP Depok mengakui telah mendengar ada anggotanya yang melakukan aksi demo seorang diri karena ada ketidakpuasan terhadap pimpinan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X