Fahri Hamzah Berkicau Soal TMII Diambil Alih Pemerintah: Ibu Tien Harus Dapat Penghargaan

- Kamis, 8 April 2021 | 19:26 WIB
Fahri Hamzah (kiri) dan Ibu Tien (kanan). (Twitter)
Fahri Hamzah (kiri) dan Ibu Tien (kanan). (Twitter)

Politikus Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah angkat bicara soal pengambilalihan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) oleh pemerintah RI dari tangan Yayasan Harapan Kita.

Menurut Fahri, Raden Ayu Siti Hartinah Soeharto atau Ibu Tien, istri mantan Presiden Soeharto, patut diberi penghargaan sebagai penggagas TMII.

"TMII (Taman Mini Indonesia Indah), menurut saya adalah “sedikit dari  penjaga memori kolektif bangsa yg penting”. Tetaplah jaga seperti itu dan ibu Tien (Siti Hartinah Soeharto) sebagai penggagasnya harusnya mendapatkan penghargaan besar untuk itu. Hargailah karya besar ini!" cuitnya di Twitter, Kamis (8/4/2021).

Sebelumnya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menganggap pengambilalihan TMII merupakan prestasi yang ditorehkan Presiden Jokowi, yang tak lain adalah kader PDI-P.

"Kembalinya Taman Mini Indonesia Indah ini menunjukkan bagaimana Pemerintahan Jokowi melalui perjuangan panjang berhasil menyelamatkan asset strategis negara," ujarnya, dalam keterangan resmi pada Kamis (8/4/2021).

Hasto bilang, pengambilalihan ini merupakan bukti bahwa Jokowi konsisten menjalankan amanat reformasi.

"Bagaimana pemerintahan dengan legitimasi kuat mampu menunjukkan kedaulatan politik dan ekonominya di dalam menyelamatkan aset negara," katanya.

"Selamat untuk Presiden Jokowi. Kembalinya Taman Mini Indonesia Indah menjadi momentum menyelamatkan harta kekayaan negara," kata Hasto.

Adapun TMII, yang merupakan aset milik negara berdasarkan  Keppres nomor 51 tahun 1977, selama ini dikelola oleh  Yayasan Harapan Kita sejak tahun 1977. Kini, TMII akan dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Nilai aset TMII, menurut perhitungan revaluasi aset pada 2018, mencapai Rp20 triliun.

“Intinya penguasaan dan pengelolaan TMII dilakukan oleh Kemensetneg, yang berarti ini juga berhenti pula pengelolaan oleh Yayasan Harapan Kita,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Pemerintah, kata Pratikno, tetap berkomitmen untuk menjadikan TMII sebagai sarana dan prasarana untuk melestarikan budaya bangsa dan juga sebagai sarana prasarana edukasi bagi masyarakat. Pemerintah ingin TMII menjadi kawasan pelestarian budaya dan edukasi berstandar internasional, serta menjadi jendela Indonesia di mata internasional.

Sekretaris Kemensetneg Setya Utama mengatakan tim transisi akan terdiri dari pejabat dan pegawai di Kemensetneg, yang dibantu oleh Kelompok Kerja (Pokja) Aset, Pokja Keuangan dan Pokja Hukum.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X