Sentil RUU Ketahanan Keluarga, PSI: Urus Bonus Demografi Bukannya BDSM

- Jumat, 21 Februari 2020 | 11:22 WIB
Ilustrasi BDSM (Unsplash.com/Artem Labunsky)
Ilustrasi BDSM (Unsplash.com/Artem Labunsky)

Pernah mendengar istilah BDSM? Ya, tidak semua orang dewasa atau mereka yang sudah menikah mengetahui aktivitas seksual BDSM. Apalagi kegiatan ini memerlukan nyali yang besar.

BDSM merupakan singkatan dari empat kata, yaitu Bondage/Discipline, Dominance/Submission, Sadism, dan Machosism. BDSM adalah ragam kegiatan seksual yang memang sedikit brutal, seperti salah satu pihak terikat dengan tali atau tertahan dengan borgol untuk rangsangan seksual.

Melalui akun Twitternya @uki23, Uki mengkritik sikap pemerintah yang justru malah sibuk merancang undang-undang urusan BDSM. Ia menilai banyak hal yang lebih baik untuk diurusi seperti bonus demografi sudah di depan mata dan menjadi persoalan bila tidak bisa dikelola dengan baik.

"Negara ini... ...bukannya mengurus bagaimana UU menjadi payung agar data sosial ekonomi dapat diakses oleh publik secara gratis seperti di negara maju.... ...atau bonus demografi dapat dikonversi menjadi keuntungan ekonomi... ...malah ngurus BDSM dan siapa tidur dengan siapa...," cuitnya.

Hal ini ternyata juga diamini oleh politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko.

Seperti diketahui, bonus demografi adalah suatu keadaan di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non-produktif.

Sejatinya kondisi demikian, memiliki nilai positif dan keuntungan besar bila dikelola secara profesional.

Pada tahun 2020-2030, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan diatas 64 tahun).

Pada periode tersebut penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.

Agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi, ketersediaan sumber daya manusia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja.

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X