Pramugari Senior Ungkap Sosok Manja Pramugari Mia Tresetyani: Dia Selalu Godain Aku

- Senin, 11 Januari 2021 | 14:12 WIB
SFA Sriwijaya Air Nyi Denok membagikan kenangannya bersama Mia Tresetyani. (Facebook)
SFA Sriwijaya Air Nyi Denok membagikan kenangannya bersama Mia Tresetyani. (Facebook)

Pramugari senior Sriwijaya Air, Nyi Denok terkenang kebersamaannya dengan Mia Tresetyani, salah satu pramugari yang bertugas di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jurusan Jakarta-Pontianak yang jatuh di laut Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Menurut Nyi Denok, Mia adalah sosok pramugari yang manja. Ia mengungkapkan bahwa mereka terakhir berselisih di bandara saat ia selesai bertugas, sementara Mia bertugas di pesawat yang jatuh itu.

"Anak ini manja ... FA Mia Trestiyanti, terbang terakhir pd saat aku last flight," tulisnya di Facebook.

Selain manja, Denok juga mengenang kegenitan Mia yang suka bercanda menggodainya.

"Kenangan terakhir qt ya dek, qt 1 kamar km sll goda2in aku, hapus air mata aku krn qt mau berpisah n terbang utk terakhir klinya," kenangnya.

Denok pun terkenang janji mereka yang hendak pulang bareng ke Bali.

"Pramugari cantik ini asal Bali. Bilang utk kita janjian klo pulang nanti ke  Bali... ???? Semoga msh ada keajaiban n titik terang ttg keberadaanmu n yg lainnya, aamiin," tulisnya.

Berdasarkan penelusuran Indozone, Mia berasal dari Nusa Tenggara Timur. Namun dia tinggal di Denpasar, Bali. Dia merupakan jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Maranatha Denpasar.

Dara yang akrab disapa Mia Zet Wadu itu merupakan lulusan SMAN 6 Denpasar dan SMP N 9 Denpasar.

Sebuah fotonya yang beredar di media sosial, memperlihatkan dirinya bersama sang ayah. Dia merupakan putri kebanggaan ayahnya.

Selain Mia, ada tiga orang lainnya di dalam pesawat itu yang juga berasal dari NTT. Mereka adalah Felix Wenggo, Paulus Yulius Kollo, dan Sarah Beatrice Alomau.

Berdasarkan informasi yang beredar, pesawat tersebut diduga meledak dan jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pulau Laki sendiri berada di antara Pulau Lancang dan Pulau Tidung. Pulau tersebut diketahui tidak berpenghuni.

Selain 62 orang yang ada dalam manifest, di dalam pesawat itu juga ada awak kabin yang terdiri dari pilot Captain Afwan, co-pilot Diego Mamahit, senior pramugara Dhika, pramugara Okky Bisma, pramugari Mia Tresetyani, pramugari Gita Lestari.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X