Seorang pria Afrika-Amerika di Minnesota, AS, bernama George Floyd meninggal tahun lalu setelah dihancurkan oleh petugas polisi kulit putih Derek Chauvin.
Hakim menghukum Chauvin atas pembunuhan tingkat tiga dan dua serta pembunuhan tingkat dua pada (20/4). Tiga dakwaan memutuskan dia bersalah.
Ketika putusan hakim diumumkan orang-orang yang ada di dalam ruangan sidang dan orang-orang yang berada di luar menunggu dengan cemas namun akhirnya menangis kegirangan.
Dikutip dari Reuters, 12 anggota juri Minnesota menjalani sidang selama tiga minggu. Setelah sekitar 10 jam diskusi kemarin, Chauvin secara resmi dihukum atas tiga tuduhan pembunuhan. Chauvin menghadapi hukuman 40, 25 , dan 10 tahun penjara.
Ketegangan yang sempat terjadi di dalam dan di luar ruangan sidang langsung bergemuh dan bersorak.
Sebelum putusan hakim, saudara Floyd, Terence, yang berpartisipasi dalam persidangan di persidangan, menutup matanya dengan erat dan meletakkan tangan di atas kepalanya. Setelah hakim menjatuhkan putusan, ia menitikkan air mata dan memeluk keempat jaksa tersebut.
"Saya berdoa agar mereka menghukumnya. Sebagai orang Afrika-Amerika, kami biasanya tidak mendapatkan keadilan," katanya.
Sebelum hukuman dijatuhkan, situasi di Twin Cities di Minnesota sedang meningkat. Pihak berwenang khawatir putusan tersebut akan memprovokasi masyarakat untuk melampiaskan amarah dan kerusuhannya. Oleh karena itu, dipasang pembatas jalan dan pagar di pinggiran gedung pemerintahan, untuk memperkuat keamanan.
Tidak hanya di Minnesota, tetapi juga di jalanan kota-kota besar di Amerika Serikat, termasuk New York dan Washington, ada kerumunan perayaan. Orang-orang mengangkat tangan dengan gembira dan bersorak-sorai serta menitikkan air mata kegembiraan.
