Setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, ketakutan telah membayangi seluruh negeri. Sementara yang paling terpengaruh adalah perempuan dan anak-anak negara, orang-orang dari industri kreatif.
Di sisi lain, Setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, ketakutan telah membayangi seluruh negeri. Sementara yang paling terpengaruh adalah perempuan dan anak-anak negara, orang-orang dari industri kreatif
“Ini adalah krisis kemanusiaan, namun dunia diam… Mereka akan melarang semua seni. Saya dan pembuat film lainnya bisa menjadi yang berikutnya dalam daftar sasaran mereka,” katanya, mengutip dari laporan India Times, Kamis (26/8/2021).
To All the #Film_Communities in The World and Who Loves Film and Cinema!
— Sahraa Karimi/ ???? ????? (@sahraakarimi) August 13, 2021
I write to you with a broken heart and a deep hope that you can join me in protecting my beautiful people, especially filmmakers from the Taliban. #Share it please, don't be #silent. pic.twitter.com/4FjW6deKUi
Baca juga: Tentara Australia Bermain dan Ajari Olahraga Anak-anak Afghanistan yang Dievakuasi
Taliban memberlakukan aturan baru yang tidak ada hubungannya dengan seni dan budaya. Bahkan, kelompok militan itu memandang rendah dan mungkin menargetkan orang-orang yang telah berprestasi di bidang seni dalam dua puluh tahun terakhir.
"Hati saya hancur melihat dan berbicara dengan seniman Afghanistan yang mulai menghancurkan seni mereka sendiri karena ketakutan. #Afghanistan menjadi hitam dan putih lagi. Ini kehilangan keindahan, keragaman, dan warnanya. Saya takut dunia akan membiarkannya. ini terjadi lagi!" kata Omaid Sharifi melalui tweetnya.
My heart shatters to see and talk to Afghan artists who have started destroying their own art out of fear. #Afghanistan is becoming black and white again. It’s losing its beauty, diversity and colors. I am afraid the world will let this happen again! pic.twitter.com/XSKA0To7BJ
— Omaid H. Sharifi-???? ????? ????? (@OmaidSharifi) August 26, 2021
Sementara itu, Desainer Afghanistan Shamayel Pawthkhameh Shalizi mengatakan bahwa bahwa teman-teman musisinya di Afghanistan mengatakan kepadanya bahwa Taliban sekarang menghancurkan studio mereka dan menyembunyikan segalanya.