Terkuaknya kasus kematian anak driver ojek online di Bantul karena menyantap sate beracun benar-benar menarik perhatian publik. Pasalnya, sate tersebut ternyata dicampuri zat beracun yang disebut Sianida oleh tersangka yang merupakan seorang wanita.
Dalam pengakuannya, tersangka mendapatkan sianda cukup mudah yakni memesan dari toko online.
"Ini dipesan melalui aplikasi online, kemudian dia dicampurkan di dalam bumbu sate," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria.
Berdasarkan penelusuran Indozone, rupanya zata beracun tersebut memang dijual bebas di toko-toko online. Bahkan secara terang-terangan menyebut keterangan dan kandungan dari zat tersebut.
Untuk harganya pun terbilang sangat terjangkau. Seperti Sianda dengan berat 200gram dijual dengan harga hanya Rp40.000.
Tentunya ini menjadi pertanyaan bagi pihak terkait. Bagaimana pengawasan barang-barang atau zaat-zat berbahaya seperti ini. Kenapa bisa begitu mudahnya diperjualbelikan.
