Baru-baru ini, pemerintah mengungkap bakal mengaktifkan calling visa buat Israel.
Hal itu memicu berbagai respons publik. Termasuk sejumlah politikus.
Setelah Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, kecaman juga datang dari politikus Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli mengecam kebijakan pemerintah mengaktifkan calling visa untuk Israel.
Menurutnya, hal itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan politik luar negeri Indonesia selama ini.
Kecaman ini disampaikan Fadli melalui akun media sosial Twitter @fadlizon, Sabtu (28/11/2020).
"Rencana Pemerintah @jokowi mengaktifkan calling visa utk Israel adalah sebuah pengkhianatan thd perjuangan politik luar negeri RI selama ini," cuit Fadli.
Bahkan, Fadli menganggap pemerintah bakal menyakiti umat Muslim di Indonesia bila kebijakan itu diterapkan.
"Harus dibatalkan sesegera mungkin. Selain bertentangan dg konstitusi jg melukai umat Islam di Indonesia. @Menlu_RI," cuitnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang mengatakan, pelayanan resmi calling visa dibuka pada Senin (23/11/2020) lalu.
Calling visa adalah layanan visa yang dikhususkan untuk warga dari negara-negara yang kondisi atau keadaan negaranya dinilai memiliki tingkat kerawanan tertentu.
Kondisi tersebut dinilai dari beberapa aspek, yakni aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara, serta keimigrasian.
Ada delapan negara yang masuk dalam kategori tersebut di mana warga negaranya harus mengajukan calling visa jika ingin masuk ke Indonesia.
Kedelapan negara tersebut adalah Afghanistan, Guinea, Israel, Korea Utara, Kamerun, Liberia, Nigeria, dan Somalia.