Menteri Nadiem Tepis Isu Hapus Mata Pelajaran Sejarah dari Kurikulum Nasional, Ini Katanya

- Minggu, 20 September 2020 | 17:27 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim (Instagram @kemdikbud.ri)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim (Instagram @kemdikbud.ri)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim menepis isu yang menyebut kementeriannya bakal menghapus mata pelajaran sejarah dari kurikulum nasional.

Dia pun menyampaikan klarifikasi dan menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar.

Hal ini dikatakan Nadiem melalui video yang diunggah ke akun Instagram @kemdikbud.ri, Minggu (20/9/2020).

"Saya ingin mengklarifikasi beberapa hal. Karena saya terkejut dengan betapa cepat informasi tidak benar menyebar mengenai isu Mapel Sejarah," kata Nadiem.

"Saya ingin mengucapkan sekali lagi bahwa tidak ada sama sekali kebijakan, regulasi, atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum nasional," sambungnya.

Menurut Nadiem, isu yang beredar berawal dari presentasi internal pihaknya. Namun dia menyampaikan bahwa sampai 2022 mendatang tidak akan ada perubahan kurikulum nasional.

"Isu ini keluar karena ada presentase internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum. Kami punya banyak versi berbeda yang sekarang melalui FGD dan uji publik," kata Nadiem.

"Semuanya, belum tentu permutasi tersebut yang menjadi final. Inilah namanya pengkajian yang benar di mana berbagai macam opsi diperdebatkan secara terbuka," sambungnya.

Nadiem juga memastikan bahwa dirinya tidak akan menghapus mata pelajaran sejarah.

"Penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan hingga 2022. Di tahun 2021 kami akan melakukan berbagai macam prototyping di sekolah penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional," katanya.

"Jadi sekali lagi tidak ada kebijakan apapun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional. Apalagi penghapusan mata pelajaran sejarah," lanjutnya.

Simak video lengkapnya di bawah ini:

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kemdikbud.RI (@kemdikbud.ri) on

 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X