Kementerian Pertahanan Lithuania Minta Warganya Tidak Beli Ponsel Buatan China

- Rabu, 22 September 2021 | 14:57 WIB
Ilustrasi ponsel. (Pexels/Giftpundits.com)
Ilustrasi ponsel. (Pexels/Giftpundits.com)

Kementerian Pertahanan Lithuania menyarankan masyarakatnya untuk tidak membeli ponsel buatan China. Tak hanya itu saja, masyarakat yang menggunakan ponsel buatan China diminta untuk membuangnya. Langkah ini diambil setelah pemerintah menemukan bahwa perangkat tersebut memiliki kemampuan sensor bawaan.

Ponsel China yang dijual di Eropa oleh Xiaomi Corp memiliki kemampuan bawaan untuk mendeteksi dan menyensor istilah seperti 'Tibet bebas', 'hidup kemerdekaan Taiwan' atau 'gerakan demokrasi',  kata badan keamanan siber negara Lituania, Selasa (21/9/2021).

Kemampuan dalam perangkat lunak ponsel Xiaomi Mi 10T 5G telah dimatikan untuk wilayah Uni Eropa, tetapi dapat dihidupkan dari jarak jauh kapan saja.

Baca juga: Xiaomi Kini Pimpin Pasar Smartphone di 22 Negara, Termasuk Indonesia!

"Rekomendasi kami adalah untuk tidak membeli ponsel China yang baru, dan membuang ponsel yang sudah dibeli secepat mungkin," kata wakil menteri pertahanan Margiris Abukevicius, dikutip dari Guardian.

Hubungan antara Lithuania dan China telah memburuk baru-baru ini. Bulan lalu, China menuntut agar Lithuania menarik duta besarnya di Beijing.

Penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden Jake Sullivan berbicara dengan perdana menteri Lithuania, Ingrida imonyt, pekan lalu dan menekankan dukungan untuk negaranya dalam menghadapi tekanan dari China.

Berdasarkan laporan, daftar istilah yang dapat disensor oleh aplikasi sistem telepon Xiaomi, termasuk browser internet default, saat ini mencakup 449 istilah dalam bahasa China dan terus diperbarui.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X