Harapan Pupus Sudah, PPATK Pastikan Bilyet Giro Rp2 Triliun Akidi Tio Tidak Ada

- Rabu, 4 Agustus 2021 | 11:47 WIB
Kiri: Anak dan menantu Akidi Tio diperiksa polisi (ANTARA/M RIEZKO BIMA ELKO) / Kanan: Penyerahan donasi Rp2 triliun Akidi Tio secara simbolis (Dok. Pemprov Sumsel)
Kiri: Anak dan menantu Akidi Tio diperiksa polisi (ANTARA/M RIEZKO BIMA ELKO) / Kanan: Penyerahan donasi Rp2 triliun Akidi Tio secara simbolis (Dok. Pemprov Sumsel)

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga turun tangan menganalisis dan memeriksa donasi Rp2 triliun dari almarhum Akidi Tio melalui keluarganya.

Hasilnya, PPATK menyimpulkan kalau bilyet giro uang sebesar Rp 2 triliun itu tidak ada.

"Sampai dengan hari kemarin, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada," ujar Kepala PPATK Dian Ediana Rae, Rabu (4/8/2021).

Dian mengatakan bahwa PPATK memang ikut memperhatikan donasi Rp2 triliun ini karena profil Akidi Tio dirasa tidak sesuai dengan kemampuannya menyumbangkan uang Rp2 triliun.

"Sebetulnya poin yang paling penting kalau ada sumbangan seperti ini adalah apakah sudah ada, bisa dibuktikan bahwa uang itu sendiri memang sudah ada, dan sebetulnya ini adalah suatu proses yang sederhana yang apabila, ini kan jumlahnya besar tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat ketika profilnya itu tidak sesuai atau profil yang menyumbang dengan jumlah yang sebesar itu tidak sesuai. Sehingga ini yang betul-betul perlu dipastikan oleh PPATK apakah itu betul-betul ada uangnya dan ketika kita masuk sampai hari ini, kita juga mendapat laporan dari teman-teman perbankan bahwa memang uang itu sendiri memang belum ada," tutur dia.

Apalagi ada keterlibatan pejabat publik dalam menerima donasi Rp2 triliun Akidi Tio tersebut. Uang sebesar itu rencananya akan dipakai untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

"Keterlibatan pejabat publik seperti ini memerlukan perhatian PPATK agar tidak mengganggu nama baik yang bersangkutan dan institusi kepolisian," ujarnya.

Selanjutnya, hasil dan pemeriksaan PPATK ini akan dilaporkan ke Kapolri untuk ditindaklanjuti.

"Tinggal nunggu beberapa hal, setelah itu akan saya sampaikan ke Kapolri," kata Dian.

Sebelumnya, pada Selasa (3/8/2021), Kepala PPATK Dian Ediana Rae mengatakan belum ada transaksi perbankan senilai Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio, sehingga bisa dikatakan mendekati bodong.

"Memang harus diakui bahwa berdasarkan pengamatan kita sementara secara domestik belum berbicara masalah internasional, sampai hari ini, sampai siang ini, data menunjukkan bahwa memang transaksi itu belum ada. Itu yang sudah bisa dikatakan suatu hal yang bisa kita monitor secara langsung karena PPATK kalau memiliki akses langsung kepada sistem keuangan kita," kata Dian, Selasa (3/8/2021).

"Sebenarnya hampir mendekati (bodong), bisa mendekati kesimpulan. Kita masih ada beberapa informasi tambahan yang masih kita coba gali di lapangan. Tapi sebetulnya ini kalau di dalam konteks analisis keuangan secara domestik semuanya sudah clear. Sebetulnya ini bisa dikatakan, bisa dikatakan mendekati bodong," tambah Dian.

Namun, PPATK masih mencoba mendalami karena ada kemungkinan transfer dana dari luar negeri.

"Sebelum mungkin terjadi sesuatu hal, yang artinya pembuktian lain di dalam poin-poin lain yang terkait dengan kemungkinan-kemungkinan. Katakanlah kemungkinan transfer dana dari luar negeri ya. Yang ini pun sebetulnya juga bagian dari pemantauan PPATK, karena PPATK bisa melakukan monitoring terhadap keluar-masuknya dana," tuturnya.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X