Ketua DPC Gerindra Jaktim Minta Gubernur Anies Mundur, Waketum: Sudah Ditegur!

- Senin, 25 Januari 2021 | 19:57 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (INDOZONE)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (INDOZONE)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebutkan bahwa dirinya telah menegur, dan memberi sanksi terhadap Ketua DPC Partai Gerindra Ali Lubis soal pernyataan yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mundur.

"Kita sudah tegur dan ingatkan. Ya itu kan sudah kami sanksi, kami ingatkan itu," ucap Habiburokhman saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/1/2021).

Pada kesempatan yang sama, pernyataan serupa pun dilontarkan oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengenai hal tersebut. Ia mengatakan, peringatan itu sudah dilakukan secara lisan kepada Ali Lubis.

"Dengan secara lisan, bahwa sebgai ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," terang Dasco.

Seperti diketahui sebelumnya, Anies Baswedan diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta apabila sudah menyerah menangani masalah Covid-19 di Ibu Kota. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis.

Pasalnya, menurut Ali Lubis, sikap Anies Baswedan yang meminta pemerintah pusat untuk mengambil alih peningkatan fasilitas kesehatan di daerah penyangga, seperti Bodetabek adalah hal yang tidak tepat.

"Menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies nyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur," ucap Ali Lubis dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/1/2021).

Lebih lanjut, Ali Lubis menilai Anies telah mengeluarkan banyak aturan dan kebijakan, bahkan melakukan rem darurat untuk menangani kasus Covid-19. Kendati demikian, hingga saat ini penyebaran virus corona semakin melonjak.

"Pertanyaan demi pertanyaan pun timbul, jangan-jangan Warga Jakarta sudah tidak mendukung Anies lagi sebagai Gubernur? Karena jika dilihat dari banyaknya aturan dan sanksi untuk memutus mata rantai Covid-19 ini seharusnya warga Jakarta itu taat dan patuh, tapi sejauh ini malah meningkat warga Jakarta yang terpapar virus," terangnya.

Artikel menarik lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X