Equity Life Bantah Ada Ibu Hamil Sedang WFO saat PPKM Darurat: Itu Lagi Ngurus Cuti

- Rabu, 7 Juli 2021 | 17:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (photo/Instagram/@aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (photo/Instagram/@aniesbaswedan)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur keras dua perusahaan non esensial yakni Ray White dan Equity Life saat inspeksi mendadak Anies pada Selasa (6/7) atau hari kerja kedua dalam masa PPKM Darurat.

Kedua perusahaan itu, selain melanggar ketentuan PPKM Darurat 100 persen kerja dari rumah (work from home/WFH) bagi perusahaan non esensial, juga didapat laporan bahwa di kantor Equity Life, Anies geram karena melihat seorang karyawan yang sedang hamil ada di kantor tersebut.

Terkait hal tersebut,Equity Life membantah ada ibu hamil sedang bekerja di kantor atau work from office (WFO) saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Kita memang waktu itu ada orang yang hamil itu betul. Ada satu orang, dia sedang hamil delapan bulan, tapi bukan dalam konteks bekerja atau dipaksa, dia sedang mengurus cuti," kata staf corporate communication PT Equity Life Indonesia Yuliarti saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (7/7) dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Beberkan 3 Kunci Keberhasilan Penerapan PPKM Darurat, Apa Saja?

Yuliarti melanjutkan, di perusahaannya juga ada ketentuan bahwa orang hamil diharuskan untuk bekerja dari rumah (WFH) 100 persen.

"Ini ada data ketentuan internalnya. Saya tidak mengada-ngada. Makannya kemarin itu mungkin bisa dibilang kami sedang tidak beruntung," ujar Yuliarti.

Yuliarti mengatakan bahwa saat ini operasi Equity Life seperti biasa dengan pembatasan yang ditentukan karena merupakan salah satu bidang esensial yang diperbolehkan untuk beroperasi.

Hal itu sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 perihal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat COVID-19 di wilayah Jawa dan Bali dan Kepgub DKI Jakarta Nomor 875 tahun 2021 tentang PPKM Darurat COVID-19 yang diterbitkan tanggal 2 Juli 2021.

"Karena itu kami bisa beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dan termasuk pemberlakuan maksimum karyawan WFO sebesar 50 persen," katanya.

Ia juga menambahkan, manajemen gedung juga memproteksi mereka sehingga ketika melebihi kuota jumlah pekerja maka otomatis ditolak oleh sistem.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X