Jakarta Kota Termahal, PDIP: Banyak Warga Miskin, Tapi Anies Sibuk Bangun Tugu Sepeda

- Kamis, 15 April 2021 | 10:07 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (INDOZONE)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (INDOZONE)

Anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mengomentari terkait data survei dari Bank Julies Baer's Global Wealth and Lifestyle Report 2021 yang memasukkan Jakarta ke dalam deretan kota termahal di dunia.

Menurut Gilbert, hal tersebut diartikan kalau DKI Jakarta sudah tak layak dihuni oleh warga miskin. Padahal yang terjadi dengan hasil survei itu tak sesuai dengan kenyataan, yakni masih banyak warga miskin di ibu kota.

"Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien Gini ratio (kesenjangan) DKI 0.4 yang meningkat dari tahun lalu memang sesuai kenyataan dan sesuai dengan hasil survei," ucap Gilbert dalam keterangannya kepada Indozone, Kamis (15/4/2021).

"Karena sebenarnya lebih banyak warga miskin daripada kaya di DKI, tetapi mereka tidak terpotret atau mengalami dilusi (pengenceran) karena belanja orang kaya ini," tambahnya.

Ia menyebut legitimasi Jakarta sebagai kota termahal lantaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya sibuk membangun Tugu Sepeda, jalur sepeda permanen. Gilbert menilai pembangunan itu tidak berpihak kepada warga miskin.

BACA JUGA: Tempat Wisata Dibuka Tapi Mudik Dilarang, Anggota DPR: Kebijakan Ini Tujuannya Apa?

"Legitimasi terhadap temuan ini diberikan oleh Gubernur dan Wagub, yang membangun Tugu Sepeda, sepeda masuk MRT, jalur sepeda permanen dan lain-lain," terangnya.

"Jargon Maju Kotanya Bahagia Warganya sekadar rangkaian kata-kata. Ketidakberpihakan kepada warga miskin juga terlihat dari APBD yg sangat minim untuk UMKM, malah dana UMKM datangnya dari APBN atau Pusat," tandas Gilbert.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X