Banyak Kapal Perang China Masuk Perairan Indonesia, DPR RI: Negara Harus Waspada

- Rabu, 12 Mei 2021 | 14:10 WIB
Kapal perang China (Istimewa)
Kapal perang China (Istimewa)

Beberapa pekan terakhir, kapal-kapal perang China berdatangan ke Indonesia di tengah memanasnya hubungan China dengan Amerika Serikat dan sekutunya yaitu Australia.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengingatkan pemerintah khususnya Kementerian Pertahanan (Kemhan), TNI, Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan "stakeholder" untuk mewaspadai tujuan di balik kapal-kapal perang China yang masuk Indonesia tersebut.

Selain di antaranya ada juga yang datang dengan tujuan membantu dalam pencarian KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali, Sukamta mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap keberadaan kapal-kapal perang China tersebut.

Dia menjelaskan beberapa kejadian yang relevan terkait keamanan dan data laut Indonesia sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan dalam situasi apapun.

"Beberapa kali kita menemukan sea glider yang diduga milik China tanpa izin diduga sedang mengumpulkan data laut Indonesia. Ini hanya beberapa yang ketahuan yang tidak ketahuan bisa jadi lebih banyak," kata Sukamta Rabu (12/5/2021).

Sukamta mencontohkan dua kapal milik China yaitu Xing Dao-863 dan Ocean Tug Nantuo-185 merupakan kapal penyelamat dan pengangkat kapal sehingga tepat ketika membantu pengangkatan Nanggala 402.

Namun, menurut dia, kehadiran kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 yang merupakan kapal penelitian ilmiah yang beroperasi di bawah Institut Sains dan Teknik Laut Dalam dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, sehingga patut diwaspadai.

"Kapal tersebut bisa menjalankan tugas ganda yaitu membantu pengangkatan Nanggala 402 sekaligus mengumpulkan data tentang laut Indonesia," sebutnya.

Selanjutnya Sukamta juga meminta pemerintah Indonesia khususnya TNI untuk memastikan keamanan data laut Indonesia dan tidak turut terperangkap dalam konflik di Laut China Selatan.

"Aktivitas kapal perang China di wilayah Indonesia tentu memberikan kesan dunia internasional tentang posisi Indonesia. Indonesia harus bersikap bebas aktif, jangan sampai terseret dalam konflik AS dengan China," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X