Sosok Dokter Lois Owien menjadi perhatian publik akibat mengemukakan pendapat yang berbeda dari kenyataan terkait pandemi Covid-19 yang saat ini sedang merajalela di penjuru dunia hingga menyulut kontroversi.
Pernyataannya dalam satu stasiun televisi saat diundang dalam acara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menimbulkan pro dan kontra.
Kabar terbaru dr Lois pun sudah ditangkap oleh Polda Metro Jaya dibenarkan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono.
"Kemarin Minggu diamankan Polda Metro dan dilimpahkan ke Mabes Polri," kata Irjen Argo kepada wartawan, Senin (12/7/2021).
Tampak dr Lois mengenakan setelan setelan kaos berwarna kuning digiring keluar gedung Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin sekitar pukul 19.00 WIB.
Dia pun nampak masuk ke dalam sebuah mobil dan langsung meninggalkan Polda Metro Jaya. dr Lois juga terlihat dikawal oleh anggota Polda Metro Jaya.
Dalam beberapa unggahan pernyataan dr Lois memang kelihatan kontroversial. Dia mengungkap narasi berlawan dari apa yang disampaikan oleh pemerintah.
"Semakin ketat prokes akan cepat mati!! Pakai masker gak kendor2 resiko ketangkep alat setan akan (+). Dipaksa isoman diberi obat beracun. Pandemi TOLOL!!!," tulisnya dalam akun twitter miliknya @Lsowien.
Sebelumnya kabar penangkapan itu disampaikan oleh selebgram, dr Tirta di Instagram pada Minggu (11/7/2021).
Dr Tirta menyebut bahwa rilis pers akan digelar pada Senin siang (12/7/2021) di Polda Metro Jaya.
"Press release terkait ibu Lois dilakukan besok di @poldametrojaya antara ja 13.00-16.00. Kalau cuaca mendukung. Kalo mendung yo reschedule. Ybs sudah ada di polda metro jaya," tulis dr Tirta sebagaimana dikutip Indozone.
Dokter Lois berada di jalur sunyi dalam memandang COVID-19. Ketika hampir semua orang, terutama tenaga kesehatan, memandang bahwa COVID-19 berbahaya dan mematikan, serta sering menyosialisasikan pandangan seperti itu ke publik, dokter Lois justru melawan arus.
Sikapnya tersebut membuat dia menjadi bulan-bulanan para pihak yang mendukung pandangan bahwa COVID-19 berbahaya dan mematikan.