BPOM Uji Vaksin Nusantara Buatan Terawan, Vaksin Pertama yang Pakai Sel Dendritik

- Jumat, 19 Februari 2021 | 10:29 WIB
Mantan Menkes, dr Terawan (Antara/Wahyu Putro A)
Mantan Menkes, dr Terawan (Antara/Wahyu Putro A)

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mengevaluasi Vaksin Nusantara Anti-COVID-19 yang dikembangkan oleh tim mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Kami sedang memproses," kata Kepala Subdirektorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus BPOM, Siti Asfijah Abdoella, dikutip Jumat (19/2/2021).

BPOM sedang memproses evaluasi data hasil uji klinik fase 1 Vaksin Nusantara yang telah diserahkan oleh peneliti antivirus terkait.

Jika kriteria fase 1 telah terpenuhi terutama terkait keamanan, khasiat dan mutu produk farmasi, maka vaksin akan dilanjutkan ke uji klinis fase 2.

"Kami sedang berproses untuk evaluasi data hasil uji klinik fase 1 yang kemarin diserahkan oleh penelti. Untuk bisa lanjut ke uji klinik fase 2 harus dipastikan uji klinis 1 memenuhi persyaratan dan ketentuan," katanya.

Terawan sendiri mengatakan bahwa vaksin tersebut dikembangkan dengan menggandeng tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah dan  Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat serta peneliti dari Universitas Diponegoro.

Terawan mengklaim Vaksin Nusantara memiliki kelebihan seperti, kekebalan yang lebih lama dibanding beberapa varian antivirus lainnya karena menggunakan basis sel dendritik.

Vaksin Covid-19 yang menggunakan sel dendritik ini diklaim sebagai yang pertama di dunia. Kelebihannya adalah tidak ada komponen virus yang disuntikkan ke manusia.

Vaksin ini juga bisa disuntikkan ke orang-orang yang tidak bisa menerima vaksin varian lain, karena mengalami penyakit berat.

Dengan begitu, Vaksin Nusantara akan menghemat biaya produksi karena tidak ada stok yang terbuang sekalipun ada mutasi virus.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X