Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno mengakui jika pelaksanaan fungsi pengawasan pihaknya kurang efektif lantaran hanya satu mitra yang tersisa. Hal ini dikatakan Eddy seiring adanya usul pembubaran komisi oleh anggota Komisi VII Dyah Roro Esti.
“Ya tentu Komisi VII tidak efektif dalam melaksanakan tugas fungsi pengawasan, penganggaran dan fungsi legislasi di DPR RI mengingat mitranya hanya 1 tersisa,” kata Eddy kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).
Karena itu, menurutnya Komisi VII DPR perlu ditambah mitra kerjanya lagi. Salah satunya menurut dia adalah kembalinya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Oleh karena itu kami merasa bahwa kami perlu diberikan penguatan dengan adanya mitra lain di antaranya adalah mitra (kementerian) Lingkungan Hidup karena itu sangat terkait dengan pertambangan dan migas dan lain-lain. Oleh karena itu kami berharap bahwa penguatan itu bisa dilakukan secara rutin, agar komisi VII dapat bekerja secara efektif,” bebernya.
Baca Juga: Evaluasi Larangan Mudik Hari Pertama: Kebanyakan Penumpang Pergi untuk Dinas
Sekedar diketahui, Kementerian LHK pada DPR periode sebelumnya masih merupakan bagian dari mitra Komisi VII. Akan tetapi pada DPR periode sekarang, kemitraan sepenuhnya dialihkan kepada Komisi IV.
Selain itu, Komisi VII DPR RI tadinya bermitra dengan Kementerian Dikti yang kemudian dilebur dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang merupakan mitra kerja dari Komisi X.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menyampaikan aspirasinya kepada pimpinan DPR agar mitra kerja dari pihaknya ditambah lagi.
Oleh sebab itu ia meminta agar pimpinan DPR dapat mempertimbangkan agar Komisi VII DPR dapat ditambah lagi mitra yang dirasa cocok. Baik itu sektor energi, lingkungan ataupun riset dan teknologi.
"Dengan tujuan agar kami dapat menjalankan fungsi pengawasan dengan optimal dan sebaik mungkin. Dan kalau tidak demikian saya rasa lebih baik Komisi VII dibubarkan saja. Lebih baik kita digabungkan dengan komisi lain saja," tambah Dyah.
