SBY Sebut KSP Moeldoko Bersekongkol dengan Orang Dalam Tega Mengkudeta

- Jumat, 5 Maret 2021 | 22:08 WIB
 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (photo/Facebook/@SBYudhoyono)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (photo/Facebook/@SBYudhoyono)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai adanya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumater Utara (Sumut). Di mana KLB ini menghasilan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

SBY menuturkan, sebulan lalu masih banyak pihak yang tidak mempercayai keterlibatan Moeldoko dalam kudeta Demokrat. 

"Satu bulan yang lalu, kita masih ingat ketika Ketum AHY secara resmi mengirim surat kepada yang Mulia Bapak Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan Partai Demokrat," kata SBY di Cikeas, Jumat (5/3). 

"Banyak tanggapan bernada nyinyir dan miring. Mereka mengatakan, Demokrat hanya mencari sensasi. Demokrat hanya playing victim," lanjut SBY.

Baca juga: Terkait Pernyataan Presiden Soal Benci Produk Asing, Ini Penjelasan Mendag Lutfi

Bahkan, Moeldoko menyatakan bahwa pertemuannya dengan sejumlah kader Demokrat hanya pertemuan biasa. Moeldoko, kata SBY, membantah bakal mengudeta Demokrat. 

"KSP Moeldoko katakan itu hanya ngopi-ngopi. Pelaku gerakan mengatakan itu hanya rapat biasa. Sementara itu, kita juga masih ingat ada pula yang punya keyakinan bahwa KSP Moeldoko pasti mendapat sanksi dari atasannya," kata SBY. 

Namun, SBY mengatakan, hari ini semua bantahan Moeldoko itu terbukti salah. Sebab, ia telah menerima menjadi Ketum Demokrat versi KLB Sumut. 

Ia menilai apa yang dilakukan Moeldoko sungguh jauh dari sikap seorang ksatria. 

"Memang banyak yang tercengang, tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta," kata SBY.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari ksatria dan nilai moral," lanjut SBY.

SBY pun menyebut KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara dan menghasilkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai adalah tidak sah dan tidak legal. Di mana KLB itu mendongkel jabatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum yang sah.

Sebab, KLB tersebut sama sekali tidak memenuhi persyaratan yang tertera di AD/ART partai. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X