Donald Trump Paksa Gubernur Georgia untuk Adakan Sesi Legislatif Melalui Twitter

- Jumat, 11 Desember 2020 | 16:50 WIB
Donald Trump (REUTERS/Tom Brenner), Gubernur Georgia Brian Kemp. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Donald Trump (REUTERS/Tom Brenner), Gubernur Georgia Brian Kemp. (REUTERS/Jonathan Ernst)

Presiden AS Donald Trump telah ditolak dua kali oleh Pengadilan Federal di Georgia, termasuk untuk perkara naik banding atas tuduhan kecurangan pilpres AS. Ia pun sempat mengangkat hal tersebut di akun Twitternya. Kali ini. Trump mencoba berkomunikasi dengan Gubernur Georgia Brian Kemp melalui medsos tersebut.

Melansir Reuters, Trump meminta sang gubernur untuk mengadakan sesi khusus legislatif negara bagian mengenai hasil pemilihan di wilayahnya.

Di Twitter, Trump terlihat  menanggapi tweet sebelumnya dari Kemp dengan mengatakan: 

“Tapi Anda tidak pernah mendapatkan verifikasi tanda tangan! Orang-orang Anda menolak untuk melakukan apa yang Anda minta. Apa yang mereka sembunyikan? Setidaknya segera minta Sidang Khusus Badan Legislatif. Yang dapat Anda lakukan dengan mudah dan segera," cuitnya.

Tweet itu diunggah ketika Trump meninggalkan Gedung Putih untuk menuju ke Georgia untuk berkampanye bagi dua senator Republik yang menghadapi putaran kedua bulan Januari.

Pengadilan banding federal pada hari Sabtu menolak tawaran oleh pengacara konservatif untuk memblokir kemenangan Presiden terpilih Joe Biden di Georgia dan meninggalkan prosedur yang akan memudahkan pemilih untuk memberikan surat suara pada bulan Januari ketika dua kursi Senat akan diperebutkan.

Hakim Distrik AS Steven Grimberg, yang dicalonkan oleh Trump, menolak argumen pengacara L. Lin Wood dan berpendapat pada 20 November bahwa pengacara tersebut tidak memiliki kedudukan untuk dituntut.

Baca Juga: Penyakit Misterius di India Libatkan Organoklorida, Ditemukan Korban Meninggal

Pengadilan Banding A.S. untuk Sirkuit ke-11 di Atlanta setuju dengan pengadilan yang lebih rendah, mengatakan Wood telah gagal "untuk menuduh cacat dalam pilpres tertentu. Permintaan itu tetap diperdebatkan karena Georgia telah mengesahkan pemilihan.

“Kami mungkin tidak akan mengikuti kontes pasca pemilu tentang masalah berbagai taman dari penghitungan suara dan pelanggaran yang mungkin diajukan ke pengadilan negara bagian,” kata pengadilan banding dalam keputusannya.

Keputusan itu juga menadakan bila pejabat Georgia akan diminta untuk memberi tahu pemilih yang tidak hadir sehingga mereka dapat memperbaiki masalah dengan surat suara mereka dalam pemilihan Senat AS yang akan datang.

Pada 5 Januari, Georgia mengadakan pemilihan putaran kedua untuk dua kursi Senat AS, yang akan menentukan apakah Partai Republik atau Demokrat mengendalikan majelis.

Wood berusaha membatalkan hakim pengadilan rendah yang menolak untuk memblokir pejabat Georgia dari sertifikasi pemilihan negara bagian untuk Biden.

Putusan pengadilan banding diputuskan oleh panel yang terdiri dari tiga hakim, dua di antaranya pernah dipertimbangkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk kursi Mahkamah Agung AS.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X