Gedung serbaguna yang dinamakan Grha Megawati di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi sorotan usai memakan anggaran APBD hingga Rp90 miliar. PDIP pun angkat bicara mengenai hal ini.
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, gedung serbaguna tersebut bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Mengenai pemberian nama Megawati, menurutnya hanyalah sebuah penghormatan kepada tokoh bangsa.
Baca juga: Suami Selingkuh dengan Angel Sepang Viral di Medsos, Istri Sah: Dibikin Sinetron
“Gedung serba guna dimanfaatkan untuk masyarakat. Bisa diberi nama siapa saja yang ditokohkan,” ujar Hendrawan saat dikonfirmasi Indozone, Selasa (23/2/2021).
Bahkan Hendrawan menegaskan, penamaan sebuah gedung berbeda dengan penamaan museum pribadi. Sehinggga, ada perbedaan pemberian nama antara gedung dengan museum pribadi.
“Penamaan gedung beda dengan museum pribadi,” jelasnya.
Sebelumnya Bupati Klaten terpilih Sri Mulyani membenarkan pembangunan gedung Grha Megawati tersebut. Pembangunan gedung dilaksanakan bertahap sejak beberapa tahun lalu dan hingga saat ini sudah menelan anggaran Rp50 miliar.
Baca juga: Suami Pilih Pelakor, Wanita Ini Berjuang Keras Demi 4 Buah Hatinya, Netizen Salut
Adapun gedung ini dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dan gedung utamanya memiliki kapasitas 3.000 orang dengan joglo yang bisa menampung 1.000 orang.
Kemudian gedung ini juga akan dilengkapi fasilitas lain seperti gedung catering, penginapan, masjid, parkir, dan taman. Gedung ini awalnya direncanakan selesai pada tahun 2021, namun harus tertunda karena dana pembangunan dialihkan untuk penanganan pandemi.
