PKS Minta Kasus Bom Gereja Diusut Agar Tak Timbulkan Fitnah, Ferdinand Hutahaean Berkicau

- Minggu, 28 Maret 2021 | 20:25 WIB
Kolase foto Ferdinand Hutahaean dan Hidayat Nur Wahid (Instagram/Antaranews)
Kolase foto Ferdinand Hutahaean dan Hidayat Nur Wahid (Instagram/Antaranews)

Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari pernyataan tokoh PKS soal aksi teror bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Melalui akun Twitter @FerdinandHaean3, Minggu (28/3/2021), Ferdinand mempertanyakan permintaan PKS kepada aparat untuk mengusut kasus tersebut sehingga tidak menimbulkan fitnah.

"Jadi kepentingan PKS hanya supaya tidak jadi fitnah? Tidak ada niat menjadi partai terdepan yg menghentikan perilaku intoleran dan radikal yg jelas2 jd bibit teririsme? Sy pikir tdk ada yg memfitnah dan tdk ada yg difitnah. Semua mengutuk krn ini kejahatan," tulis Ferdinand.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI sekaligus politikus PKS Hidayat Nur Wahid mengecam keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Hidayat mengatakan, Islam serta agama apapun tidak membenarkan aksi teror. Oleh sebab itu, Hidayat meminta aparat mengusut tuntas kasus tersebut sehingga tidak menimbulkan fitnah.

Hal ini disampaikan Hidayat melalui akun Twitter @hnurwahid, Minggu (28/3/2021).

"Siapapun pelakunya, apapun motifnya, peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar itu, jelas tidak dibenarkan. Islam dan Agama apa pun mengharamkan perilaku teror seperti itu. Penting diusut tuntas dan terbuka, agar tak terulang, dan agar tak jadi fitnah," tulisnya.

Kepolisian mengungkap bahwa pihak keamanan Gereja Katerdal sempat menghalangi dua terduga pelaku bom bunuh diri di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes E Zulpan di sekitar lokasi kejadian.

"Diperkirakan dua orang. Ada satu orang coba menerobos dihalangi ke pihak keamanan, sehingga tidak sampai masuk ke dalam," kata Zulpan dilansir ANTARA.

Akibat bom tersebut meledak, jemaat yang berada di sekitar lokasi menjadi korban. Sedangkan satu di antara dua pelaku masih diidentifikasi lantaran tubuhnya hancur lebur.

"Jemaat saja di luar kena. Ini masih dalam tahap pemeriksaan, sedang di olah TKP, memang ditemukan ada potongan tubuhnya utuh, ada dikenali pelaku tersebut," ujar Zulpan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X