Terdakwa Djoko Tjandra ungkap isi pertemuannya dengan Jaksa Pinangki Sirna Malasari di Kuala Lumpur, Malaysia pada 25 November 2019 silam. Ia menyebut Pinangki dalam pertemuan itu meminta uang.
Djoko mengaku, Pinangki sempat menyinggung jumlah uang sebesar 100 juta dolar AS. Uang itu untuk memuluskan perjalanan pulang Djoko ke Indonesia tanpa harus dieksekusi. Saat itu, Djoko merupakan DPO atas kasus korupsi hak tagih Bank Bali.
Hal itu diungkapkan Djoko dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2021).
Dalam sidang itu, Djoko bercerita bahwa Pinangki mulanya menanyakan soal pembangunan gedung milik Djoko.
"Kita lagi minum kopi, ada cetus dari Pinangki 'wah Pak Djoko bangun gedung ini berapa miliar'," ujar Djoko Tjandra mengenang pembicaraannya dengan Pinangki.
Ia pun mengaku telah menghabiskan uang sebanyak 5,5 miliar dolar AS untuk membangun gedung itu. Tak lama kemudian, Pinangki menyinggung angka 100 juta dolar AS.
"Dia bilang 'wah untuk Pak Djoko kalau pulang ke Indonesi membuang USD 100 juta enggak apa kan'," kata Djoko Tjandra menirukan Pinangki.
Namun saat itu, Djoko tak terlalu menanggapi ucapan Pinangki tersebut. Ia tak tau pasti apakah Pinangki serius atau hanya bergurau.
"Jadi nggak spesifik, saya enggak tanggapi. Itu bisa jadi ditangkap ada permintaan USD 100 juta. Jadi enggak spesifik mereka meminta USD 100 juta. Hanya bilang kalau saya pulang, uang USD 100 juta enggak ada masalah," kata Djoko Tjandra.
