Gatot Nurmantyo akui Bertemu Moeldoko Sebelum KLB Demokrat, Diajak Ikut Kudeta AHY

- Jumat, 12 Maret 2021 | 10:01 WIB
Kiri: Gatot Nurmantyo (ANTARA FOTO/Setpres/Agus Supar) / Kiri: Moeldoko jadi Ketum Demokrat versi KLB (ANTARA FOTO/Endi Ahmad)
Kiri: Gatot Nurmantyo (ANTARA FOTO/Setpres/Agus Supar) / Kiri: Moeldoko jadi Ketum Demokrat versi KLB (ANTARA FOTO/Endi Ahmad)

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku pernah bertemu dengan Kepala Staf Presiden Jenderal (TNI) Moeldoko untuk membahas tentang KLB Partai Demokrat.

Karena itulah, dia tidak terkejut saat akhirnya Moeldoko terpilih sebagai Ketum Demokrat versi KLB Deli Serdang.

"Saya sama sekali tidak terkejut dengan pemilihan Pak Moeldoko. Karena saya sudah bertemu dengan beliau. Dan apa yang dia sampaikan persis terjadi," ujar Gatot dalam tayangan Mata Najwa, dikutip Jumat (12/3/2021).

Gatot kemudian bercerita saat dirinya diajak untuk melakukan kudeta menggeser AHY dari posisi Ketum Partai Demokrat.

Tak tanggung, sosok yang mengajak Gatot melakukan kudeta terhadap AHY adalah orang dalam Partai Demokrat yang sama-sama membangun partai bersama SBY.

"Orang ini adalah yang sama-sama membangun Partai Demokrat, bersama-sama membantu SBY," kata Gatot.

Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Gatot mentah-mentah karena dia masih mengingat jasa-jasa SBY dalam karir militernya di TNI.

"Ketika ada info KLB, sudah sampaikan, coba dalami lagi, ketika AHY sampaian kudeta, beliau datangi lagi ke saya menyampaikan kalau ini sudah pasti akan terjadi. Dan tidak bisa ditolong lagi maka tolong Pak Gatot ikut KLB,

"Lalu saya tanya bagaimana prosesnya, pertama mosi tak percaya dan menurunkan AHY dan saya jamin Pak Gatot pasti menang.

" Saya sampaikan, bahwa saya harus menurunkan AHY, ini sesuatu yang saya bilang tidak bisa karena saya dari Brigjen, Mayjen itu zamannya Pak SBY kemudian bintang 3 dan jabatan Pangkostrad dari SBY hingga jadi KSAD. Jadi tidak mungkin," ucap Gatot.

Gatot lalu menyinggung soal etika dan kehormatan prajurit, apalagi Moeldoko merupakan seorang purnawirawan TNI juga. Menurutnya, jika ingin terjun ke bidang politik, maka harus dilandasi etika.

"Saya lebih ingin berbicara terdepan, mengajak siapapun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian melalui bidang politik."

"Mari bersama-sama kita melandasinya dengan etika dan kehormatan prajurit. Etika politik yang berkepribadian," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X