Vaksin Menipis Membuat Banyak Negara yang Terapkan Metode Campuran

- Senin, 21 Juni 2021 | 14:10 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Kecepatan vaksin di beberapa negara di seluruh dunia telah melambat karena masalah keamanan. Hal ini membuat banyak negara beralih ke 'strategi campuran' di mana menggunakan merek berbeda untuk dosis kedua.

Beberapa penelitian medis saat ini sedang menguji kemanjuran vaksin campuran.

Dikutip dari Reuters, beberapa negara yang saat ini sedang mempertimbangkan atau telah memutuskan untuk mengadopsi rencana campuran ini.

Seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan, pada bulan Juni mereka mengumumkan bahwa dosis kedua vaksin dari merek yang berbeda akan dicampurkan. Diperkirakan 760.000 orang yang telah divaksinasi oleh AstraZeneca dan dosis kedua akan diubah menjadi vaksin Pfizer.

Adapun negara-negara seperti Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat, pihak berwenang telah berturut-turut meluncurkan uji klinis untuk campuran vaksin dewasa untuk mengevaluasi keamanan dan imunogenisitas dari vaksinasi yang berbeda.

Rusia juga sudah memulai menguji kombinasi vaksin Sputnik V dan berbagai vaksin buatan China di negara Arab, mengklaim tidak menemukan efek samping negatif.

Bahrain juga mengumumkan pada tanggal 4 bahwa orang yang memenuhi syarat dapat menerima suntikan dari Pfizer atau vaksin domestik, terlepas dari vaksin mana yang awalnya mereka gunakan untuk divaksinasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X