Kemenkes Jamin Stok Vaksin Untuk Manula dan Pelayan Publik Aman

- Senin, 15 Maret 2021 | 09:03 WIB
  Masyarakat penerima manfaat Vaksin COVID-19 dari kelompok manula mendatangi meja registrasi di Sekolah TK Al Muhazirin, Pondok Kopi, Jakarta Timur, menggunakan kursi roda, Senin (8/3/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).
Masyarakat penerima manfaat Vaksin COVID-19 dari kelompok manula mendatangi meja registrasi di Sekolah TK Al Muhazirin, Pondok Kopi, Jakarta Timur, menggunakan kursi roda, Senin (8/3/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan stok vaksin COVID-19 yang diperuntukan bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik aman.

"Vaksin Sinovac yang sudah jadi kan tiga juta. Terus kita tahu ada Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 35 juta dosis. Jadi kurang lebih totalnya itu bisa untuk sekitar 33 juta dosis," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Senin (15/03) pagi, seperti dilansir Antara.

Nadia mengatakan bahwa stok dan distribusi vaksin COVID-19 di Indonesia masih aman sehingga pemerintah meyakini program vaksinisasi bisa berjalan lancar.

Adapun target vaksin untuk masyarakat lansia telah dialokasi sekitar 21,5 juta dosis. Kemudian, target vaksin untuk petugas pelayanan publik telah dialokasikan sekitar 16,9 juta dosis.

"Ini tentunya kalau kita lihat angka 33 juta pasti tidak cukup dong. Minimal kita butuh vaksinasinya itu adalah 70 juta. Jadi kita masih perlu datangkan vaksin lainnya pada Maret ini. Masih akan ada 20 juta dan ada vaksin dari AstraZeneca," katanya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa proses distribusi vaksin selama ini berjalan lancar karena dilakukan secara bertahap.

"Tidak terlalu ada kendala, karena memang gudang vaksin sudah dikosongkan. Jadi saat kedatangan vaksin, gudang-gudang vaksin sudah dikosongkan," katanya.

Pemerintah memakai dua mekanisme dalam distribusi vaksin.

"Pertama, melalui dinas kesehatan provinsi, tapi kita juga melalui Bio Farma," katanya.

Sementara itu, tantangan dalam proses distribusi vaksin terjadi di beberapa lokasi pengiriman pada daerah terpencil.

"Karena terkait pengiriman melalui darat, itu tidak selalu bisa lancar," katanya.

Ada juga daerah yang membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang dalam proses distribusi.

"Tapi sejauh ini tidak ada kendala yang berarti untuk proses distribusi," kata Siti Nadia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa upaya menjaga ketersediaan stok vaksin adalah yang terpenting untuk dilakukan, alasannya orang yang sudah mendapatkan dosis pertama harus dipastikan memperoleh dosis kedua, sehingga pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin untuk masyarakat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X