Digauli Pelatih Volinya sampai Hamil 8 Bulan, Siswi SMP di Demak Terpaksa Putus Sekolah

- Rabu, 20 Oktober 2021 | 13:16 WIB
Ilustrasi siswi SMP dan Lulut Kusmiyanto (39 tahun), pelatih voli yang memperkosa 13 anak didiknya sampai ada yang hamil 8 bulan. (ist)
Ilustrasi siswi SMP dan Lulut Kusmiyanto (39 tahun), pelatih voli yang memperkosa 13 anak didiknya sampai ada yang hamil 8 bulan. (ist)

Sungguh memilukan nasib ANS (14 tahun). Siswi salah satu SMP di Kabupaten Demak itu terpaksa berhenti sekolah karena dihamili oleh pelatih volinya, yakni Lulut Kusmiyanto alias KL (39 tahun).

Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono menerangkan, kasus pencabulan ini terungkap setelah pihaknya mendapat laporan dari orang tua ANS, korban yang hamil 8 bulan. Pencabulan terjadi sejak Januari hingga April 2021.

Singkat cerita, waktu itu, Januari 2021, tim voli didikan Lulut akan berangkat ke Semarang untuk berlatih voli. Sebelum berangkat, ANS disuruh Lulut untuk datang ke rumahnya di Dusun Jawon, Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak

"Sebelum berangkat ke Semarang, korban dihubungi melalui WA oleh oknum pelatih voli tersebut untuk datang ke rumahnya," kata Budi, saat konferensi pers di Mapolres Demak, Senin (18/10/2021).

Setelah sampai di rumah Lulut, ANS disuruh masuk dan duduk. Ia lantas diajak mengobrol sebentar oleh Lulut.

"Lalu ditarik tangannya untuk menuju ke salah satu kamar di rumah tersangka. Korban disuruh untuk membuka baju dan celananya, namun tidak mau. Akhirnya dipaksa oleh pelaku. Bajunya dibuka, celananya dibuka, sampai dengan dalamannya dibuka, dan dipaksa melakukan hubungan intim. Tadinya korban tidak mau, tapi ditindih oleh tersangka, dan terjadilah hubungan intim," jelas Budi.

Total, dari Januari hingga April hingga ia diketahui hamil, ANS sudah lebih dari lima kali digarap oleh Lulut.

"Ada omongan dari tersangka, bahwa tersangka ini minta jatah 3 kali dalam seminggu," kata Budi.

Saat tahu bahwa ANS hamil, Lulut sempat mengancam ANS supaya tidak mengadu ke siapapun.

"Pada bulan April, korban yang hamil ini memberitahukan kepada tersangka bahwa ia sudah telat haidnya, menstruasinya. Tersangka bilang, 'Kamu jangan sampai laporkan ke orang tuamu ataupun polisi. Nanti hidupmu saya bikin enak.'," terang Budi.

Dari hasil pengembangan kasus, didapati fakta bahwa korban tak cuma ANS seorang, tetapi ada 12 anak murid lainnya.

"Masih ada banyak korban. 12 lagi. Masih sedang kami dalami. Agar nanti jelas apa yang dilakukan oleh tersangka tersebut," kata Budi.

Lulut sendiri ditangkap di rumah ANS di Desa Brambang, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak. Polisi turut mengamankan barang bukti berupa celana pendek warna merah merek Asics dan baju milik korban ANS.

"Tersangka ini mengimingi para pemain voli. Ada yang dikasih sepeda motor, ada yang dikasih sepatu, kaos, celana, dan juga beker. Perlengkapan voli. Termasuk legging," tambah Budi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X