Data Penerjemahnya di Afghanistan Bocor, Pemerintah Inggris Minta Maaf

- Selasa, 21 September 2021 | 11:30 WIB
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace. (REUTERS/Toby Melville)
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace. (REUTERS/Toby Melville)

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace membenarkan bahwa adanya kebocoran data para penerjemah pasukan mereka di Afghanistan. Maka dari itu, Wallace pun mewakili pemerintah Inggris meminta maaf atas kejadian tersebut.

Ya, sebanyak 250 orang yang mencari relokasi ke Inggris, secara tidak sengaja data-data mereka tersalin ke dalam email Kementerian Pertahanan Inggris. Hal itu pun membuat alamat email mereka dengan mudah diakses oleh para penemerima surel tersebut.

Seperti dilansir dari BBC, Selasa (21/9/2021) hal tersebut tentu sangat membahayakan para korban tersebut. Pasalnya nama orang dan beberapa gambar profil terkait kini sudah tersebar di internet.

Menyikapi permasalahan tersebut, Wallace sendiri kini telah membentuk tim guna melakukan investigasi. Wallace juga menjamin akan keselamatan para korban yang data pribandinya secara tidak sengaja tersebut.

Meski begitu, anggota parlemen dari Partai Konservatif dan mantan menteri pertahanan, Johnny Mercer tetap mengkritisi kesalahan negaranya. Ia mengatakan perlakuan terhadap para penerjemah itu benar-benar sangat memalukan dan membuat kesalamatan mereka kini berada ancaman.

Email tersebut sendiri dikirim oleh tim yang bertanggung jawab atas Kebijakan Relokasi dan Bantuan Afghanistan (Arap) Inggris, yang telah melakukan kontak dengan mereka sejak Taliban menguasai negara itu sejak bulan lalu.

Artikel Menarik lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X