Menteri Teten Dorong GrabKios Ciptakan Daya Saing UMKM

- Kamis, 7 November 2019 | 18:34 WIB
Menteri Teten Masduki berharapĀ GrabKios bisa meningkatkan daya saing para pelaku UMKM (dok. Humas Kemenkop).
Menteri Teten Masduki berharapĀ GrabKios bisa meningkatkan daya saing para pelaku UMKM (dok. Humas Kemenkop).

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengapresiasi langkah Grab Indonesia membangun GrabKios di seluruh wilayah Tanah Air. Teten berharap GrabKios bisa meningkatkan daya saing para pelaku UMKM. 

"Saya meyakini dengan aplikasi ini seluruh warung yang ada, yang notabene pelaku usaha mikro, bisa mengambil manfaat besar untuk menciptakan daya saing di pasar," ujar Teten dalam siaran persnya, Kamis (7/11). 

Teten tidak ingin GrabKios hanya memasarkan produk dari usaha besar saja, melainkan juga turut mempromosikan produk hasil industri rumahan (usaha mikro).

"Bila dari sisi kemasan belum menarik, ya perbaiki, dengan langkah pendampingan hingga berujung pada kemasan yang mampu menarik konsumen. Sehingga, produk UKM bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tutur Teten.  

Menurut Teten, produk UMKM membutuhkan sentuhan teknologi aplikasi dalam memasarkan produk-produknya saat ini.

"Dengan digitalisasi seperti ini, saya meyakini akan ada peningkatan ekonomi di warung-warung. Intinya, dengan digitalisasi maka pasar UMKM akan menjadi lebih besar lagi," ujar Teten.  

Teten mengakui usaha warung sedang menghadapi tantangan berat karena menjamurnya jaringan ritel modern di seluruh Indonesia. Bahkan, tak sedikit warung yang mati karena tak memiliki daya saing dengan ritel modern.

"Di sini saya harapkan peran dari GrabKios untuk meningkatkan daya saing warung melalui aplikasi digitalisasi ekonomi," ujarnya. 

Selain itu, lanjut Teten, warung-warung juga harus memiliki akses yang sama dengan ritel modern, khususnya dalam mengakses barang-barang secara langsung dari pabrikan dan distributor besar. 

"Pada ujungnya, ada kesamaan harga di warung dan ritel modern. Selama ini kan harga jualnya tidak sama karena keterbatasan warung dalam mengakses barang dari pabrikan," kata Teten seraya menyebutkan bahwa pasar e-commerce di Indonesia terbilang masih sangat besar. (SN)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X