AHY Beberkan Pelaku yang Diduga Ingin Ambil Alih Partai Demokrat

- Senin, 1 Februari 2021 | 16:31 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Instagram/@agusyudhoyono)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Instagram/@agusyudhoyono)

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, dirinya beberapa hari lalu mendapatkan laporan terkait adanya gerakan politik yang berusaha mengambil Partai Demokrat secara paksa.

“10 hari lalu, kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang; tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis,” kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (1/2/2021).

Adapun gabungan dari pelaku gerakan ini ada lima orang yang terdiri dari satu kader Demokrat aktif, satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun yang lalu.

AHY berujar, selain melibatkan mantan kader Partai Demokrat, ada juga non kader partai yang merupakan petinggi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo,” ujarnya.

Lanjut dia, para pimpinan dan kader Demokrat yang melapor kepada kami tersebut, merasa tidak nyaman dan bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian Ketum Partai Demokrat.

“Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti “dengan paksa” Ketum PD tersebut, dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung. Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum PD, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang,” jelas dia.

Selain itu, berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, untuk memenuhi syarat dilaksanakannya KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara, yang harus diajak dan dipengaruhi, dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar.

AHY memaparkan para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, karena mereka meng-klaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya. 

“Kami masih berkeyakinan, rasanya tidak mungkin cara yang tidak beradab ini dilakukan oleh para pejabat negara, yang sangat kami hormati, dan yang juga telah mendapatkan kepercayaan rakyat,” tegasnya.

Lebih jauh AHY berharap semua yang dikeluhkan kader itu tidak benar adanya. Namun kesaksian dan testimoni itu sudah menuju ke arah sana.

“Tetapi, kesaksian dan testimoni para kader Partai Demokrat yang dihubungi dan diajak bicara oleh para pelaku gerakan tersebut, memang menyebutkan hal-hal demikian,” tandasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X