Khofifah Pastikan Vaksinasi di Jatim Bisa Selesai Kurang dari Setahun

- Kamis, 11 Februari 2021 | 18:13 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (photo/ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (photo/ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menegaskan vaksinasi di wilayah itu bisa selesai kurang dari setahun, dengan terus melakukan percepatan serta perluasan jangkauan program tersebut.

Khofifah membantah adanya kabar pelaksanaan vaksinasi diperkirakan bisa selesai dalam 10 tahun. Menurutnya, vaksinasi bisa selesai kurang dari 1 tahun.

"Saya ingin menyampaikan datanya, bahwa vaksinatornya 11.300 orang, masing-masing vaksinator sehari bisa 30 orang. Dengan begitu kita membutuhkan waktu kira-kira 64 hari untuk dosis pertama. Jika digabung dosis kedua dan jeda waktu kira-kira 140 hari. Andai vaksin siap, vaksinator sehat, fasyankesnya bisa running, InsyaAllah dalam 4 bulan bisa selesai," kata mantan menteri sosial ini.

Khofifah juga menjelaskan, vaksinasi akan terus berjalan dan hingga kini tidak ada kendala dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi, meski nantinya akan memasuki bulan puasa.

"Percepatan pelaksanaan vaksin akan terus dilakukan meski pada bulan puasa, yakni dapat dilakukan setelah pelaksanaan buka puasa atau tarawih," kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Ia juga akan terus menjalankan arahan presiden, termasuk prioritas pemberian vaksin terhadap warga yang memberikan dampak penguatan ekonomi (termasuk pedagang pasar).

"Presiden telah mengarahkan untuk bekerja secara cepat dan detail dalam pelaksanaan vaksinasi," kata Khofifah yang ke Lamongan dalam rangka pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis ke-2 untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Mantup Lamongan.

Terkait perluasan vaksinasi, Khofifah menjanjikan akan dilakukan pada minggu ke-3 Februari 2021, karena Jawa Timur akan kembali memperoleh drop vaksin untuk dapat meluaskan percepatan vaksinasi.

"Saya mengajak masyarakat untuk tetap di rumah ketika libur panjang jika dirasa tidak terdapat keperluan yang penting dan mendesak, karena libur panjang berpotensi menyumbang lonjakan pasien COVID-19," katanya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X