Banyak yang Meragukan, Chili Justru Yakin dengan Vaksin Sinovac

- Jumat, 15 Januari 2021 | 19:52 WIB
Petugas kesehatan di Rumah Sakit Posta Central di Santiago, Chili, Kamis (14 Januari 2021). (REUTERS/Ivan Alvarado)
Petugas kesehatan di Rumah Sakit Posta Central di Santiago, Chili, Kamis (14 Januari 2021). (REUTERS/Ivan Alvarado)

Hingga saat ini, meski beberapa negara sudah mulai menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac buatan Tiongkok, namun masih banyak yang meragukan karena kemanjurannya lebih rendah dari yang disarankan semula. Walau demikian, pihak berwenang Chili tetap yakin dengan vaksin tersebut.

Rodrigo Yanez, wakil menteri perdagangan Chili yang ditugaskan atas pengadaan vaksin Covid-19 untuk negara tersebut, mengatakan regulator kesehatan Chili sedang menilai semua data yang tersedia dan akan mengumumkan keputusannya tentang peluncuran darurat untuk inokulasi.

Mengutip Reuters, Jumat (15/1/2021), Rodrigo mengatakan vaksin akan memenuhi tujuan kritisnya jika membantu mengurangi gejala parah, rawat inap dan kematian.

Minggu ini, para peneliti di Brazil merilis data klinis uji coba tahap akhir yang menunjukkan vaksin Sinovac 50,4% efektif dalam mencegah infeksi gejala, termasuk kasus sangat ringan. Minggu sebelumnya para peneliti di Brazil mengatakan vaksin, yang disebut CoronaVac, menunjukkan kemanjuran 78% terhadap kasus ringan hingga berat.

"Angka-angka di Brazil bagus meskipun bisa menyesatkan dalam hal fokus hanya pada 50% karena targetnya adalah untuk menghindari orang memenuhi rumah sakit dan kematian," katanya.

"Ini seharusnya sangat efektif dengan gejala penyakit yang lebih parah, asalkan data klinis mendukung apa yang diumumkan minggu ini," sambungnya.

Chili membayar 3,5 juta dolar AS atau sekitar Rp49 miliar untuk menjadi tuan rumah uji klinis vaksin dan juga telah memerintahkan 60 juta dosis untuk diberikan kepada 18 juta populasi selama tiga tahun.

Regulator negara itu mengirim dua inspektur ke pabrik Sinovac di Beijing pada November menjelang kedatangan dosis pertama yang diharapkan tiba di Chili pada pertengahan Januari.

Chili telah mulai memvaksinasi petugas kesehatannya menggunakan suntikan yang dikembangkan Pfizer Inc dan regulatornya juga sedang mempertimbangkan persetujuan AstraZeneca untuk penggunaan darurat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X