Menteri Sosial (Mensos) Risma buka suara terkait video dugaan aksi penjarahan bantuan di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Risma menegaskan bahwa itu bukan penjarahan.
Menurut mantan Wali Kota Surabaya tersebut, hal itu terjadi karena terputusnya jalur penghubung antara kota Makassar dan Mamuju sehingga menyebabkan pengiriman bantuan logistik untuk korban gempa memakan waktu yang cukup lama, yaitu 6 jam.
"Jadi begini, ada beberapa video yang beredar bahwa seolah-olah itu penjarahan. Tapi kejadian sebetulnya bukan begitu. Memang karena kemarin Makassar dengan Mamuju itu terputus karena ada longsor. Mungkin sekarang baru dikerjakan," kata Risma, (16/1/2021).
Baca juga: Viral Truk Pembawa Bantuan Logistik Diduga di Mamuju Dijarah Warga di Tengah Jalan
Risma mengatakan, warga yang berebut sembako tersebut bisa saja juga dalam kondisi kelaparan.
"Sehingga bahan kebutuhan pangan kita itu harus muter kurang lebih 6 jam. Baru tadi pagi nyampe. Mestinya 9 jam tapi ditambah muter 6 jam. Jadi mungkin mereka memang kelaparan kondisinya. Jadi sekali lagi bukan penjarahan. Karena kita harus membaca situasi. Tidak ada pasar yang buka, tidak ada toko yang buka," lanjut Risma.
Risma juga memberi penjelasan soal warga yang berkumpul di pinggir jalan raya yang disebut-sebut karena mau menjarah bantuan. Warga berada di pinggir jalan yang termasuk dataran tinggi karena ingin menghindari tsunami.
"Warga kan mengungsi di tempat tinggi karena takut tsunami. Itu mereka ada di sepanjang jalan gitu. Jadi mereka memang ada di jalan. Ini sebetulnya lumrah karena mungkin mereka sudah lapar," kata Risma lagi.
Sebelumnya, viral sebuah video memperlihatkan truk bantuan logistik yang dihadang oleh warga di tengah jalan di Mamuju, Sulawesi Barat. Sejumlah warga terlihat menaiki truk dan mengeluarkan barang-barang dari dalam truk tersebut dengan cara dilempar.
Barang-barang tersebut kemudian dikutip oleh warga. Mereka tampak berebut seakan takut tidak kebagian. Satu orang terlihat membawa satu dus mie instan, ada pula yang membawa lebih dari satu dus.
