Kata Luhut Soal Utang Pemerintah yang Nambah Terus: Memang Harus Dilakukan

- Minggu, 26 Juli 2020 | 10:13 WIB
Luhut Binsar Panjaitan. (Instagram/@luhut.pandjaitan)
Luhut Binsar Panjaitan. (Instagram/@luhut.pandjaitan)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa peningkatan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto memang harus dilakukan. Rasio utang Indonesia diketahui naik menjadi 38% hingga 2023.

Peningkatan utang tersebut disebabkan oleh pandemi COVID-19. Luhut mengatakan, butuh biaya yang cukup besar untuk menangani pandemi COVID-19. Ia juga menyebut utang Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Hal tersebut diuungkapkan Luhut dalam Webinar Investasi di Tengah Pandemi.

“Rasio utang selama ini kita pertahankan di bawah 30 persen, tapi sekarang naik sampai akhir 2023 menjadi 38 persen. Namun, ini masih lebih rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Anda bisa cek,” kata Luhut, Sabtu (25/7/2020). 

Selain untuk menangani dampak pandemi, pinjaman tersebut juga akan digunakan untuk pemulihan perekonomian Indonesia. Luhut juga membeberkan bahwa defisit anggaran dilebarkan ke level 6,34% atau setara Rp1.039,2 triliun terhadap produk domestik bruto karena pandemi.

Adapun total utang pemerintah hingga akhir Juni 2020 yaitu mencapai Rp5.264,07 triliun, naik sekitar 15,18%. Sebelumnya, utang pemerintah di tahun lalu hanya Rp4.570 triliun. Meski demikian, Luhut menyebut jumlah tersebut masih terkendali.

“Kalau ada orang bilang utang kita berlebihan segala macam, ya memang harus dilakukan tapi masih sangat-sangat terkendali," kata Luhut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X