Perjuangan bocah bernama Yan Yihang ini membuat banyak orang merasa kagum dan terharu melihatnya. Yihang rela bangun lebih awal dan berjualan sayur sebelum berangkat sekolah.
Setiap pagi, ia harus bangun pukul 05.00 untuk pergi ke kebun, kemudian sekitar pukul 06.00, Yihang berangkat ke pasar menjual sayur-sayuran dari kebunnya tersebut.
Hal tersebut dilakukannya demi membantu biaya pengobatan sang adik yang menderita penyakit anemia aplastik. Bahkan, Yihang tidak mau meminta donasi karena dirinya ingin menghasilkan uang dengan usahanya sendiri.
"Aku ingin menyelematkan adikku. Aku ingin pergi sekolah bersama dengannya. Sayur-sayur ini ditanam oleh keluargaku dan aku ingin menghasilkan uang dengan menjualnya," ujar Yihang.
Di usianya yang masih terbilang sangat muda, Yihang sudah menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang kakak yang bertanggung jawab dan sebagai anak yang pekerja keras.
Ibunya harus merawat adiknya setiap hari, sementara itu ayahnya bekerja di luar kota mencari nafkah sekaligus untuk mencari biaya pengobatan sang adik. Kakek dan nenek Yihang yang merupakan petani pun sudah berusaha semampu mereka.
Selama beberapa tahun terakhir ini, kakek dan neneknya sudah meminjam banyak uang demi biaya pengobatan sang adik. Selain berusaha mengumpulkan uang demi kesembuhan sang adik, Yihang juga menyumbangkan sumsum tulang belakangnya.
Dalam empat bulan ini, Yihang sudah menghasilkan Rp 2,3 juta dan uang tersebut sudah diberikan kepada ibunya. Sang ibu pun sangat terharu melihat perjuangan Yihang demi membantu biaya pengobatan adiknya.
"Anakku sudah tumbuh dewasa dan tahu bagaimana membagi tanggung jawab denganku," ujar ibu Yihang sambil menangis haru.
