DPR RI Minta Pemerintah Segera Mengevaluasi Seluruh Alutsista, Demi Kelancaran Tugas TNI

- Kamis, 22 April 2021 | 19:52 WIB
Dokumentasi - KRI Nanggala-402 (Antara)
Dokumentasi - KRI Nanggala-402 (Antara)

Terkait peristiwa hilangnya KRI Nanggala-402 yang terjadi sejak Rabu (22/4/2021) diri hari kemarin, Anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia meminta pemerintah khususnya Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengevaluasi seluruh alat utama sistem senjata (Alutsista) tua yang masih digunakan.

Selain itu, Farah juga meminta pemerintah untuk sementara menghentikan pengoperasian kapal sejenis seperti KRI Cakra 401, hingga ada kepastian dan kesiapan yang sempurna dari kapal selam tersebut.

"Jangan sampai karena keterbatasan alutista, penggunaan alutsista yang diduga telah obsolete menghambat tugas-tugas prajurit TNI," sebutnya, Kamis (22/4/2021).

Farah menilai kapal buatan tahun 1980-an memang sudah seharusnya diganti dengan yang lebih baru.

Untuk itu Farah meminta pemerintah memprioritaskan agenda modernisasi alutsista dan mengevaluasi seluruh kegiatan dan penganggaran yang tidak berkaitan dengan tugas utama TNI sebagai alat pertahanan.

"Terpenting yang harus digarisbawahi dan kita semua harus ingat, alutsista renta harus diremajakan, jangan sampai mengorbankan para prajurit," ujarnya.

Diketahui  kapal selam TNI AL yakni KRI Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali. Saat ini, TNI pun masih berusaha mencari kapal tersebut.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Hadi menyebut pihaknya masih mencari kapal tersebut hingga kini.

Hingga saat ini keberadaan pasti kapal selam buatan Jerman yang memasuki dinas aktif pada tahun 1981 itu masih belum juga diketahui.

Artikel menarik lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X